Beranda Kediri Raya Bupati Kediri Mencanangkan Berkantor di Kecamatan Secara Bergilir

Bupati Kediri Mencanangkan Berkantor di Kecamatan Secara Bergilir

232

KUBUS.ID – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana membuka kemungkinan untuk berkantor di kecamatan secara bergiliran, setelah gedung Pemerintah Kabupaten Kediri terdampak kerusuhan dan pembakaran beberapa waktu lalu.

Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana mengatakan, aktivitas pemerintahan tetap harus berjalan meskipun kantor pusat Pemerintah Kabupaten Kediri masih dalam tahap pendataan kerusakan sebelum dibangun kembali.

“Saya ngantor di kecamatan juga bisa,” kata Bupati, Kamis (11/9/2025).

Bupati menuturkan bahwa dirinya sudah mencoba berkantor di sejumlah lokasi alternatif. Pada Senin lalu ia berkantor di Polres Kediri, kemudian Selasa di Kantor Sekretariat Daerah, dan Rabu pagi di Kantor BKAD.

“Di mobil saja saya juga bisa ngantor,” imbuhnya sambil menegaskan fleksibilitas kerja di tengah kondisi darurat.

Pada masa awal kepemimpinannya, Bupati Kediri sempat menjalankan aktivitas perkantoran di luar kantor utama. Pada tahun 2021, ia berkantor selama satu hari di Balai Desa Tulungrejo, Kecamatan Pare, sebagai bagian dari upaya untuk lebih mendekatkan diri kepada masyarakat. Sambil bekerja, di sana Mas Dhito juga tidak segan untuk dialog langsung dengan warga yang hendak mengurus administrasi.

Menurut Mas Dhito, kerusuhan yang terjadi pada akhir Agustus lalu telah menimbulkan kerugian besar, bukan hanya pada aset fisik pemerintahan, tetapi juga pada jalannya roda pelayanan publik. Karena itu, ia menekankan pentingnya menjaga keberlangsungan aktivitas pemerintahan agar masyarakat tidak terdampak lebih jauh.

Di sisi lain, Mas Dhito menyebut bahwa mayoritas pelaku penjarahan dalam kerusuhan lalu adalah kalangan remaja. Ia mengaku prihatin dengan kondisi tersebut dan mengingatkan para orang tua agar lebih ketat mengawasi anak-anak mereka.

“Sangat disayangkan, karena kalau saat ini mental anak mudanya menjarah, bagaimana ke depannya? Kita kan sedang menyiapkan generasi untuk Indonesia Emas 2045,” ungkap Mas Dhito.

Sementara itu, Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa juga harus menyesuaikan diri dengan kondisi pasca kerusuhan. Saat ini, Mbak Dewi memilih berkantor sementara di Wisma Tamu yang lokasinya tidak jauh dari area Kantor Pemkab Kediri.

“Sekarang di Wisma Tamu,” singkatnya.

Meski aktivitas pemerintahan harus berpindah-pindah, Mas Dhito maupun Mbak Dewi memastikan pelayanan publik tetap berjalan. Pemkab Kediri juga tengah menyiapkan skema penempatan sementara bagi OPD yang kantornya mengalami kerusakan parah.(atc/slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini