KUBUS.ID – Bupati Kediri, Hanindhito Himawan Pramana, menyerukan pemberantasan miras oplosan. Ia menggandeng kepolisian untuk menggelar razia rutin. Seruan ini disampaikan sebagai respons atas kasus miras oplosan yang menewaskan tiga orang dari satu keluarga di Desa Gadungan, Kecamatan Puncu, Kabupaten Kediri.
Kasus tersebut mendapat perhatian serius dari Bupati. Korban meninggal setelah menenggak miras oplosan dengan campuran alkohol hingga 96 persen, jauh di atas batas aman konsumsi.
Mas Dhito mengatakan, pihaknya telah menginstruksikan Satpol PP untuk meningkatkan patroli dan penindakan terhadap peredaran miras ilegal, terutama yang diduga oplosan. Kegiatan ini dilakukan bersama pihak kepolisian.
“Saya sudah minta Satpol PP untuk intensifkan operasi, tidak usah jauh-jauh di Kecamatan Kepung, di sekitar SLG ini saja masih banyak,” kata Bupati, Jumat (8/8/2025).
Bupati menyampaikan keprihatinannya atas tingginya kadar alkohol dalam miras oplosan yang dikonsumsi para korban. Berdasarkan informasi dari kepolisian, kadar alkohol dalam miras itu mencapai 96 persen, jauh melebihi batas aman untuk dikonsumsi manusia.
Bupati menegaskan, kasus miras oplosan tidak bisa dianggap sepele. Ia mendorong kerja sama antara Pemkab Kediri dan kepolisian untuk memberantas peredaran miras berbahaya.
Pemkab Kediri, melalui Satpol PP, tetap memiliki kewenangan melakukan patroli rutin di wilayah rawan miras. Kawasan Ngasem, sebagai wilayah metropolitan Kabupaten Kediri, juga menjadi salah satu fokus patroli. Bupati khawatir miras oplosan sudah sampai ke kalangan pelajar. Karena itu, ia mempertimbangkan perluasan patroli hingga ke lingkungan sekolah.
Pemerintah Kabupaten Kediri berkomitmen memperkuat pengawasan dan mengedukasi masyarakat agar kejadian serupa tidak terulang. Mas Dhito berharap kesadaran masyarakat untuk menjauhi miras berbahaya semakin meningkat demi keselamatan bersama.(atc/slv)
