Beranda Kediri Raya Dari Kediri ke Jepang: Perjalanan Inspiratif Dafit Ody Endriantono dalam Riset Robotika

Dari Kediri ke Jepang: Perjalanan Inspiratif Dafit Ody Endriantono dalam Riset Robotika

1091
Dafit Ody Endriantono bersama pembimbing di Kanagawa Institute Of Technology, Noriyuki Kawarazaki Sensei (Dok. Pribadi)

KUBUS.ID – Berangkat dari keluarga sederhana di Kota Kediri, Dafit Ody Endriantono, pemuda asal Lingkungan Premanan, Kelurahan/Kecamatan Pesantren, kini merajut mimpi besarnya di Jepang. Dia berhasil menembus seleksi program pertukaran pelajar untuk riset di bidang robotika di Kanagawa Institute of Technology. Dari 50 mahasiswa yang bersaing, Dafit menjadi salah satu dari tujuh orang mahasiswa yang lolos seleksi.

“Saya sangat senang dan tak menduga bisa sampai ke sini (Jepang) dan melakukan riset robotik, karena saingannya banyak dan berat-berat,” ungkap Dafit saat berbincang via telepon dengan Kubus.id, Selasa (18/3).

Dafit menuturkan, proses seleksi bermula pada Juli 2024 lalu. Ada sejumlah tahapan yang harus dilaluinya, mulai dari pengumpulan berkas, portofolio hingga pemaparan topik riset yang menjadi project. “Alhamdulillah, saya terpilih meski kebanyakan peserta adalah mahasiswa tingkat akhir,” ungkap Dafit yang saat ini menempuh Semester 6 Jurusan Teknik Elektronika, Politeknik Elektronika Negeri Surabaya (PENS). Program pertukaran pelajar ini berlangsung sejak 4 Februari hingga 28 Maret 2025.

Dalam risetnya, Dafit mengambil fokus pengembangan Intelligent System robot cerdas untuk pembersih sampah atau smart vacuum cleaner yang digerakkan dengan perintah suara. Dibandingkan dengan produk sejenis yang telah ada, karya Dafit ini selangkah lebih maju, berkat kemampuannya membedakan jenis sampah yang dibersihkan serta dapat bergerak otomatis ke titik lokasi yang diinginkan pengguna.

Hasil riset Dafit ini akan dipresentasikan dalam Joint International Workshop 2025 on AI Engineering and Technology (AIET 2025) yang akan diselenggarakan pada 19 Maret 2025 di Atsugi, Kanagawa. Di acara ini, Dafit akan bergabung dengan mahasiswa dari berbagai negara seperti Jepang, Thailand, dan Malaysia, untuk mempresentasikan project inovatif mereka. Workshop ini juga akan dihadiri oleh periset dan perwakilan dari kampus-kampus terkemuka di Jepang.

Dafit Ody Dokumentasi 1

Selama di Jepang, Dafit tidak hanya fokus pada riset robotika, tetapi juga mempelajari pengembangan robot untuk sektor pendidikan, kesehatan, dan manufaktur, serta pembuatan microchip. Setelah proyek riset selesai, Dafit akan berkolaborasi dalam penulisan jurnal ilmiah dengan dosen pembimbing (sensei) di Jepang.

Bagi Dafit, kesempatan ini sangat berharga. Lahir dari keluarga sederhana, di mana ibunya bekerja sebagai karyawan pabrik dan ayahnya telah meninggal sejak ia berusia 5 tahun, perjalanan Dafit menuju kesuksesan ini merupakan bukti perjuangan. Sejak kecil Dafit lebih banyak dirawat oleh neneknya, karena sang ibu harus banting tulang bekerja. “Ini pengalaman yang sangat berharga bagi saya, mengingat saya berasal dari keluarga sederhana dan tidak pernah menyangka bisa berkuliah, apalagi mendapatkan kesempatan riset di luar negeri,” ujarnya.

Dafit mengaku memiliki cita-cita besar untuk memajukan Indonesia dalam bidang teknologi robotika dan kecerdasan buatan (AI). Ia berharap Indonesia dapat bersaing dengan negara-negara maju di bidang teknologi ini, terutama karena perkembangan robotika dan AI diprediksi akan semakin pesat dalam beberapa tahun ke depan. “Saya ingin Indonesia tidak kalah dan ikut maju dalam teknologi ini,” kata Dafit penuh semangat.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini