KUBUS.ID – Kepala MTsN 1 Kediri angkat bicara menanggapi polemik biaya Study Kenal Alam Lingkungan (SKAL) di MTsN 1 Kediri. Sebelumnya, Gatekeeper Radio ANDIKA menerima sejumlah keluhan wali murid yang keberatan biaya SKAL 1,7 juta dengan tujuan Jogjakarta-Semarang, atau Pulau Dewata (Bali).
Kepala MTsN 1 Kediri Muhammad Zainuddin, S.Pd., M.Pd., mengatakan SKAL sudah menjadi agenda tahunan untuk memberikan cakrawala pandang dan memperkuat moderasi beragama. Kata Zainuddin, sebelumnya orang tua diberikan polling angket, pilihan tujuan wisata dan pilihan tidak ikut. Apabila yang tidak ikut minoritas, akan dilakukan visitasi ke rumah. Kalau siswa kekurangan biaya, sekolah akan memberikan keringanan dengan angsuran, bahkan bebas biaya.
Biaya 1,7 juta, kata Zainuddin, sudah ada plotting anggaran masing-masing. Namun tidak bisa disampaikannya secara langsung. Tapi, pastinya semua akan kembali menjadi fasilitas siswa.
Diketahui, sebelumnya sejumlah walimurid juga mengeluhkan biaya infak yang mahal mencapai 2 juta untuk pembangunan masjid. Apabila tidak dibayarkan akan digantikan kursi cadangan dari siswa baru. Menurut Zainuddin, tarikan infak itu dilakukan untuk percepatan sarana dan prasarana, karena kalau menunggu dana dari pemerintah harus menunggu secara periodik.
Saat murid belum masuk sekolah, kata Zainuddin, orang tua sudah diajak rapat terkait persetujuan pembiayaan mulai dari daftar ulang dan lainnya. Apabila wali murid keberatan atau tidak cocok, maka bisa mengundurkan diri.(slv/stm)