KUBUS.ID — Bagi sebagian orang makanan pedas memang lebih nikmat dan menantang. Namun, konsumsinya tetap perlu dibatasi karena jika terlalu banyak, bisa sebabkan 5 efek samping ini.
Sebagian orang lebih suka menikmati makanan berbumbu pedas karena dianggap jauh lebih nikmat. Apalagi orang Indonesia yang terbiasa makan pakai sambal.
Ketika makan pedas, sinyal akan dikirim ke otak untuk memberi tahu bahwa mulut terbakar. Otak akan menerjemahkan kondisi ini dengan sesuatu yang berbahaya dan mengancam. Hasilnya, otak akan melepaskan hormon adrenalin.
Namun, adrenalin adalah endorfin alami yang memiliki efek pereda nyeri dan juga bisa menimbulkan efek bahagia. Karenanya, meskipun tersiksa, tetapi makanan pedas bisa buat ketagihan.
Secara umum makanan pedas mengandung senyawa bioaktif yang disebut capsaicin. Senyawa ini memicu reseptor mulut yang menyebabkan sensasi terbakar.
Ketika reseptor dipicu, itu akan menghasilkan sensasi terbakar di sekitar mulut, kulit, perut, hingga mata. Inilah sebabnya mengapa makanan pedas bisa membuat seseorang mual.
Sayangnya, terlalu banyak konsumsi makanan pedas bisa berisiko. Semuanya memang tergantung toleransi rasa pedas seseorang, tetapi bisa menimbulkan efek samping, mulai dari menyebabkan masalah pencernaan, memperburuk kondisi tukak lambung, bahkan menyebabkan sakit kepala dan mual.
Masih banyak efek samping yang disebabkan oleh konsumsi makanan pedas. Berikut informasinya seperti dilansir dari healthshots.com (17/09/2024).
1. Gangguan pencernaan
Pencinta pedas mungkin sudah terbiasa dengan efek mulut terbakar hingga perut panas. Namun, dalam jangka panjang, makanan pedas bisa menimbulkan efek lebih berbahaya.
Konsumsi makanan pedas dalam jumlah banyak dapat menyebabkan sakit maag atau masalah lambung lainnya.
Penelitian yang diterbitkan dalam Experimental Cell Research menyatakan bahwa konsumsi capsaicin menyebabkan rasa mual serta sensasi seperti lambung berdebar hingga nyeri perut.
2. Memperburuk gastritis atau tukak lambung
Tukak lambung merupakan peradangan pada lambung yang terjadi karena adanya luka terbuka atau ulkus pada lapisan dinding lambung.
Terlalu banyak konsumsi makanan pedas secara tidak langsung dapat menyebabkan penyakit gastritis atau tukak lambung. Jika sebelumnya sudah memiliki kondisi ini, makanan pedas bisa memperburuknya.
Hal ini disebabkan karena kandungan capsaicin dalam makanan pedas berpotensi menyebabkan iritasi pada lapisan lambung. Capsaicin dapat merangsang asam lambung berlebihan yang kemudian menyebabkan ketidakseimbangan dan merusak lapisan dinding perut.
3. Berat badan bertambah
Makanan pedas memang sangat nikmat dan dipercaya bisa membuat berat badan menjadi turun karena ketika makan pedas, tubuh mengeluarkan keringat berlebih.
Sayangnya, sebagian besar makanan pedas ditambah dengan bahan-bahan lain, seperti garam hingga penyedap yang jika berlebihan, bisa menyebabkan penambahan berat badan.
Keinginan mengonsumsi makanan manis setelah makan makanan pedas juga memengaruhi berat badan dalam jangka panjang.
4. Picu sakit kepala
Sakit kepala dapat terjadi setelah mengonsumsi makanan yang sangat pedas. Sakit kepala usai makan pedas biasanya disebabkan karena perubahan aliran darah secara tiba-tiba.
Sebuah penelitian yang dipublikasikan di BMJ melaporkan bahwa seorang pria yang mengonsumsi cabai terpedas di dunia mengalami sakit kepala yang parah. Pemindaian CT (CT scan) juga menunjukkan bahwa arteri otak pria itu lebih sempit dari biasanya.
5. Makanan yang bisa meredakan rasa pedas
Konsumsi makanan sangat pedas dalam jumlah besar atau di luar batas toleransi dapat berdampak signifikan pada kesehatan tubuh. Oleh karena itu, konsumsilah makanan pedas dalam jumlah sedang.
Menurut ahli Goyal, jika mengalami reaksi usai makan pedas sebaiknya jangan minum air. Capsaicin berbahan dasar minyak sehingga konsumsi air tidak membantu. Disarankan untuk konsumsi susu, madu, atau roti. Susu adalah pilihan paling baik karena mengandung kasein yang menghancurkan molekul capsaicin berminyak.
Sumber : detik.com