KUBUS.ID — Minum kopi sudah menjadi bagian dari gaya hidup modern yang sulit dipisahkan, terutama di pagi hari. Bagi sebagian orang, secangkir kopi bukan sekadar minuman, tetapi juga “starter” untuk mengaktifkan tubuh dan pikiran sebelum beraktivitas. Kandungan kafein dan asam klorogenat di dalamnya membantu menstimulasi sistem saraf pusat, jantung, dan otot memberikan sensasi segar dan fokus lebih tinggi.
Namun, tahukah kamu bahwa tidak semua makanan cocok dikonsumsi bersama kopi?
Kebiasaan menyantap camilan atau sarapan sambil menyeruput kopi ternyata bisa berdampak negatif bagi tubuh, terutama jika jenis makanannya tidak tepat. Beberapa kombinasi justru dapat mengganggu sistem pencernaan, menurunkan penyerapan nutrisi, bahkan memicu penyakit tertentu dalam jangka panjang.
Berikut penjelasan enam jenis makanan yang sebaiknya dihindari saat minum kopi, beserta alasan ilmiahnya:
1. Buah Sitrus (Jeruk, Lemon, Jeruk Nipis)
Masalah: Gangguan pencernaan, mulas, kembung, dan mual.
Alasan: Kopi memiliki sifat asam alami dengan pH sekitar 4,85–5,13. Ketika dikombinasikan dengan buah sitrus yang juga mengandung kadar asam tinggi, lambung bisa mengalami iritasi berlebih. Akibatnya, kamu bisa merasa perih di ulu hati atau mual setelah mengonsumsinya. Selain itu, rasa asam buah sitrus dapat membuat cita rasa kopi terasa lebih getir dan tidak seimbang di lidah.
2. Daging Merah
Masalah: Penghambatan penyerapan zat besi.
Alasan: Daging merah kaya akan zat besi heme, yang sangat penting bagi produksi sel darah merah dan sistem kekebalan tubuh. Sayangnya, kafein dalam kopi menghambat penyerapan zat besi di usus, sehingga manfaat dari daging tidak terserap maksimal. Kombinasi ini sebaiknya dihindari, terutama oleh perempuan, ibu hamil, atau penderita anemia yang rentan kekurangan zat besi.
3. Gorengan dan Makanan Tinggi Lemak
Masalah: Peningkatan risiko penyakit jantung dan kolesterol tinggi.
Alasan: Minum kopi dalam jumlah berlebihan, lebih dari tiga cangkir per hari, dapat meningkatkan kadar kolesterol jahat (LDL) di darah. Sementara itu, gorengan mengandung lemak jenuh dan lemak trans yang memperburuk kondisi tersebut. Bila kedua sumber ini dikonsumsi bersamaan secara rutin, risikonya bisa meningkat dua kali lipat terhadap penyakit kardiovaskular, seperti tekanan darah tinggi dan penyumbatan pembuluh darah.
4. Sereal yang Difortifikasi Mineral
Masalah: Penyerapan mineral terganggu.
Alasan: Banyak jenis sereal yang diperkaya dengan zinc, zat besi, atau magnesium. Namun, kandungan kafein dalam kopi dapat mengganggu penyerapan mineral tersebut. Akibatnya, manfaat sereal sebagai sumber energi dan nutrisi menjadi tidak optimal. Solusinya, beri jeda waktu minimal 30–60 menit antara makan sereal dan minum kopi agar tubuh dapat menyerap mineral secara maksimal.
5. Makanan Tinggi Garam (Natrium)
Masalah: Tekanan darah meningkat.
Alasan: Kafein dalam kopi dapat memicu lonjakan tekanan darah, terutama pada individu yang sensitif terhadapnya. Jika dikonsumsi bersamaan dengan makanan tinggi garam seperti keripik, mi instan, atau makanan olahan, efeknya bisa semakin parah. Kombinasi ini dapat memperburuk hipertensi dan meningkatkan risiko penyakit jantung dalam jangka panjang.
6. Makanan Pedas
Masalah: Refluks asam dan iritasi lambung.
Alasan: Kopi dan makanan pedas sama-sama merangsang produksi asam lambung. Menggabungkannya dapat menyebabkan asam lambung naik ke kerongkongan (refluks), menimbulkan rasa terbakar di dada, hingga gangguan pencernaan. Selain itu, perpaduan rasa pahit dan pedas juga bisa membuat lidah dan perut terasa tidak nyaman.
Nikmati Kopi dengan Cara yang Lebih Bijak
Kopi memang memberikan banyak manfaat, mulai dari meningkatkan fokus, memperbaiki mood, hingga membantu metabolisme tubuh. Namun, untuk mendapatkan manfaat maksimal, penting untuk memperhatikan waktu dan pasangan makanan yang tepat.
Idealnya, minumlah kopi setelah makan ringan yang tidak terlalu asam, tidak pedas, dan rendah lemak. Beberapa pilihan aman seperti roti gandum, buah pisang, atau kacang-kacangan bisa menjadi pendamping kopi yang lebih sehat.
Dengan sedikit penyesuaian kebiasaan, kamu tetap bisa menikmati kopi favorit tanpa khawatir akan gangguan kesehatan di kemudian hari.
Source: cnnindonesia.com
