Beranda Gaya Hidup Ibu yang Tetap Hidup dalam Rindu

Ibu yang Tetap Hidup dalam Rindu

3

KUBUS.ID – Hari Ibu selalu datang dengan makna yang berbeda bagi setiap orang. Bagi sebagian, hari ini dirayakan dengan senyum, bunga, dan pelukan hangat. Namun bagi mereka yang telah kehilangan ibu, Hari Ibu sering kali menjadi momen yang sunyi, penuh rindu, kenangan, dan doa yang diam-diam dipanjatkan.

Kehilangan ibu bukan hanya tentang perpisahan fisik. Ia adalah kehilangan tempat pulang, kehilangan sosok yang selalu ada tanpa diminta, dan kehilangan suara yang paling tulus menanyakan kabar. Sejak ibu berpulang, dunia terasa berjalan dengan cara yang berbeda. Lebih hening, lebih berat, dan menuntut kita untuk belajar kuat dengan cara yang tak pernah diajarkan sebelumnya.

Ibu adalah cinta pertama yang kita kenal. Cinta yang hadir tanpa syarat, bahkan ketika kita masih belajar menjadi manusia yang baik. Ia mencintai dalam bentuk paling sederhana: menyiapkan makanan, mengingatkan waktu, menahan lelah demi memastikan kita baik-baik saja. Hal-hal kecil yang dulu terasa biasa, kini justru menjadi kenangan paling berharga.

Rindu kepada ibu tidak mengenal waktu. Ia bisa datang tiba-tiba, saat mencium aroma masakan yang familiar, mendengar lagu lama, atau ketika hidup terasa terlalu berat untuk ditanggung sendirian. Di saat seperti itu, kita sadar bahwa tidak ada yang benar-benar bisa menggantikan peran seorang ibu. Yang ada hanyalah belajar hidup berdampingan dengan rindu.

Meski ibu telah tiada, kasihnya tidak pernah benar-benar pergi. Ia hidup dalam nilai-nilai yang ia tanamkan, dalam cara kita bersikap, dalam keputusan yang kita ambil, dan dalam doa-doa yang terus kita kirimkan. Tanpa disadari, ibu tetap membimbing bukan lagi dengan kata-kata, melainkan melalui ingatan yang melekat di hati.

Hari Ibu bagi mereka yang telah kehilangan bukanlah perayaan yang ramai. Ia adalah hari untuk mengenang, untuk mendoakan, dan untuk mengakui bahwa cinta seorang ibu melampaui batas kehidupan. Tidak ada jarak yang mampu memutus ikatan batin antara anak dan ibu, bahkan kematian sekalipun.

Selamat Hari Ibu. Untuk ibu yang telah berpulang, terima kasih atas cinta yang tak pernah usai. Namamu mungkin tak lagi bisa dipanggil, tetapi doa untukmu selalu kami kirimkan. Ibu telah pergi, namun cintanya akan selalu tinggal. Rindu yang tersisa adalah warisan dari kasih yang begitu tulus. (thw)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini