KUBUS.ID – Identitas jenazah yang ditemukan di aliran Sungai Brantas, tepatnya di bawah Jembatan Wijaya Kusuma (JWK) Kediri, akhirnya terungkap. Korban bernama Solikin, seorang pria berusia 45 tahun, asal Lamongan.
Kasi Humas Polres Kediri Kota, Ipda Nanang Setyawan, saat diwawancarai Jurnalis Radio Andika menjelaskan jenazah telah diserahkan kepada pihak keluarga untuk dimakamkan di kampung halaman korban di Lamongan.
“Identitasnya sudah terungkap, korban atas nama Solikin, usia 45 tahun, asal Lamongan. Pihak keluarga sudah kami mintai keterangan, dan jenazah sudah kami serahkan ke keluarga untuk dimakamkan di Lamongan,” Ungkapnya.
Nanang menambahkan penemuan mayat Solikin terjadi di wilayah Mojo, Kediri. Namun, menurut Nanang, lokasi penemuan tersebut kemungkinan hanya kebetulan, dan kejadian sebenarnya diperkirakan tidak terjadi di Mojo.
“Untuk kejadiannya, lokasinya bukan di Mojo. Jadi di Mojo itu kebetulan lokasi penemuan, dan mayat itu diperkirakan sudah 3 hingga 5 hari sebelum ditemukan. TKP-nya diperkirakan berada antara Tulungagung,” lanjutnya.
Dari keterangan keluarga, diketahui bahwa Solikin memiliki gangguan kejiwaan dan sering berkelana tanpa tujuan yang jelas, terutama ke area kuburan. Ia terakhir kali terlihat pulang ke rumah pada 8 Oktober 2024, namun hanya 10 menit saja kemudian pergi lagi.
“Korban diketahui memiliki gangguan kejiwaan. Berdasarkan hasil pemeriksaan dokter di RS Bhayangkara, tidak ditemukan tanda-tanda penganiayaan atau kekerasan pada tubuh korban,” tambah Nanang.
Dari hasil identifikasi, tidak ditemukan kekerasan pada tubuh korban, Keluarga korban telah menerima kondisi tersebut dan membawa jenazah dari Rs Bhayangkara Kota Kediri kembali ke Lamongan untuk dimakamkan. (son/rif)
