KUBUS.ID – Belajar dari kasus balita yang dianiaya orang terdekatnya yakni ibu kandung dan ayah tiri. Masyarakat harus berani speak up sedini mungkin jika ada potensi kekerasan yang terjadi di rumah tangga.
Kata Kepala Dinas Pengendalian Penduduk, Keluarga Berencana, Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (DP2KBP3A) Kabupaten Kediri Dr. dr. Nurwulan Andadari, fenomena kekerasan pada rumah tangga kebanyakan dilakukan oleh orang terdekat. Kasus ibu kandung yang turut terlibat dalam penganiayaan anaknya sendiri bisa disebabkan oleh faktor Inferiority (ketidkberdayaan) dan ketergantungan istri kepada suami. Berdasarkan kasus – kasus serupa yang sudah menjadi isu nasional hal tersebut bisa dipicu karena faktor ekonomi.
Andadari menghimbau kepada seluruh masyarkat harus aware terhadap lingkungan sekitar dan jangan takut untuk melaporkan tindakan yang menyelewen kepada dinas terkait. (rif)
