Beranda Kediri Raya Maraknya Pencurian di Masjid, Pengamat Sosial: Refleksi Kondisi Sosial, Perlunya Gotong Royong

Maraknya Pencurian di Masjid, Pengamat Sosial: Refleksi Kondisi Sosial, Perlunya Gotong Royong

7
Gambar: Pengamat Sosial dan Komunikasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhamad Sinung Restendy, M.Sos

KUBUS.ID – Beberapa hari terakhir, Gatekeeper Radio ANDIKA menerima laporan maraknya pencurian di masjid dan musala, mulai dari pencurian kotak amal hingga peralatan seperti amplifier. Fenomena ini menjadi cerminan kondisi sosial yang lebih kompleks dan perlu dipahami secara mendalam agar solusi yang tepat dapat ditemukan. Pengamat Sosial dan Komunikasi dari UIN Sunan Kalijaga Yogyakarta, Muhamad Sinung Restendy, M.Sos, menegaskan bahwa tindakan pencurian tidak bisa dilihat hanya sebagai kriminalitas biasa.

Menurut Sinung, pencurian yang terjadi kerap berakar dari permasalahan ekonomi dan penyimpangan sosial, seperti gaya hidup yang tidak sesuai norma, misalnya ketergantungan pada minuman keras, pinjaman online (pinjol), dan sebagainya. Menurutnya, kadang pelaku melakukan pencurian karena tekanan hidup, misalnya kebutuhan mendesak saat ada anggota keluarga sakit tanpa dukungan sosial.

“Jangan langsung menghakimi pelaku tanpa memahami konteks sosialnya,” katanya.

Fenomena ini juga menunjukkan meredupnya rasa gotong royong dan kepedulian masyarakat terhadap fasilitas publik, termasuk tempat ibadah. Sinung menilai bahwa kesakralan masjid sebagai ruang suci kini mulai berkurang, seiring dengan menurunnya partisipasi aktif masyarakat dalam menjaga dan merawatnya.

“Semangat kerja sama melalui sistem keamanan lingkungan seperti siskamling harus terus ditumbuhkan agar masyarakat tidak apatis dan fasilitas publik terlindungi,” tambahnya.

Untuk memitigasi pencurian dan tindakan negatif lainnya, Sinung mendorong agar masjid dan musala dilengkapi dengan CCTV serta akses yang ramah anak dan penyandang disabilitas. Ia juga menyarankan agar Dewan Masjid Indonesia, Majelis Ulama Indonesia (MUI), dan kepolisian duduk bersama untuk mencari solusi.

Sinung mengingatkan peran pemerintah yang tidak bisa lepas tangan dalam hal ini. Pemerintah harus aktif mendata masyarakat rentan dan memberikan bantuan sosial yang memadai agar mereka tidak terdorong melakukan pencurian sebagai jalan keluar.(slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini