KUBUS.ID – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana bakal melakukan peningkatan kuota penerima bisyaroh (insentif) bagi guru agama non formal. Target penerima yang awalnya 8.000 akan ditingkatkan menjadi 15.000. Kepastian ini disampaikan usai silaturahmi dengan kepala lembaga dan pengembangan karir pendidik insentif bisyaroh tahun 2024.
Bupati yang akrab disapa Mas Dhito menyatakan penerima bisyaroh ini mencakup guru-guru Madin, TPQ, serta guru dari agama Kristen, Katolik, dan Hindu. Mereka akan menerima insentif sebesar Rp100.000 per bulan dan didaftarkan sebagai peserta BPJS Ketenagakerjaan.
“Saat ini ada 8.000 penerima, dan kami berencana meningkatkan jumlahnya hingga 15.000 secara bertahap,” katanya, (18/9/2024).
Program penyaluran bisyaroh ini telah dimulai sejak 2021 sebagai komitmen Pemerintah Kabupaten Kediri untuk meningkatkan kesejahteraan guru agama non formal. Mas Dhito menekankan pentingnya peran guru agama dalam memberikan pengetahuan dan membentuk karakter generasi muda.
“Kami berharap jumlah penerima dapat terus bertambah,” tambahnya.
Sementara itu, Iffatul Lathoif, Pendamping Program Pesantren, Madin, dan TPQ (LP3MT) Kabupaten Kediri, menyatakan harapannya agar program ini menjadi amal baik. Di Kabupaten Kediri, terdapat sekitar 15.000 guru agama non formal dan 2.398 lembaga Madrasah Diniyah serta lembaga Al-Qur’an.(sya/stm)