KUBUS.ID – Sejumlah warga di Kabupaten Kediri mengeluh karena LPG 3 kilogram atau gas melon sulit ditemukan. Hal itu membuat warga kesulitan untuk menyiapkan kebutuhan sehari-hari.
Salah satu warga di Desa Gedangsewu Kecamatan Pare, Fathan, mengaku harus mencari toko atau pangkalan ke luar desa untuk bisa membeli gas LPG 3 kilogram.
“Di sekitar rumah saya sudah tidak ada, akhirnya saya keluar desa mencari pangkalan yang masih ada stok,” katanya saat ditemui Jurnalis Radio ANDIKA, Sabtu (15/6/2024).
Fathan berharap dalam jangka dekat ini, stok LPG 3 kilogram di tempatnya bisa tercukupi. Agar dirinya tak jauh untuk mencari gas melon tersebut.
“Harapannya bisa merata ke seluruh pangkalan maupun toko,” harapnya.
Sementara itu, pangkalan LPG 3 kilogram di Desa Talun Kecamatan Pare, Darmawan menyebut jika stok LPG 3 kilogram tidak langka. Bahkan di pangkalan miliknya pasokan terbilang lancar dan tidak ada hambatan.
“Stok aman dan tercukupi,” ucapnya.
Dia pun mempertanyakan terkait fenomena kelangkaan yang terjadi di masyarakat. Sebab hal itu tak terjadi pada tingkat agen atau pangkalan. Dirinya menyarankan kepada masyarakat untuk langsung membeli kepada agen resmi, karena sesuai dengan aturan dan arahan dari Pertamina. Dimana pangkalan harus menjual ke konsumen pemakai langsung (end user) dalam hal ini rumah tangga dan usaha mikro. Kemudian menjual satu tabung per orang dalam satu kali transaksi dengan mengutamakan masyarakat sekitar pangkalan.
Selain itu pangkalan dilarang menjual LPG 3 kilogram ke pengecer atau konsumen untuk dijual kembali. Dalam satu harinya, pangkalan milik Darmawan bisa menyuplai 60 hingga 80 gas elpiji.
“Di pangkalan juga harganya sesuai HET Rp 16.000, silahkan masyarakat beli ke pangkalan dan agen resmi,” ungkapnya.(sya/adr)