KUBUS.ID — Pernahkah kamu merasa semua orang di sekitarmu sudah “lebih dulu”?
Teman-temanmu sudah punya karier mapan, menikah, punya rumah, atau keliling dunia, sementara kamu masih berjuang menata arah hidup. Perasaan tertinggal ini sering datang tanpa diundang, apalagi di era media sosial di mana semua pencapaian orang lain terpampang jelas di layar.
Namun, penting untuk diingat: hidup bukan perlombaan, dan setiap orang punya waktunya masing-masing.
Fenomena “Feeling Left Behind” di Era Digital
Kita hidup di zaman serba cepat. Segala hal bisa dibandingkan hanya dengan satu gulir jari di media sosial. Akibatnya, banyak orang mengalami social comparison—kebiasaan membandingkan diri dengan orang lain yang sering kali berujung pada rasa tidak cukup, iri, atau kehilangan arah.
Padahal, apa yang terlihat di media sosial hanyalah cuplikan terbaik dari kehidupan seseorang, bukan keseluruhannya. Kita jarang tahu proses di balik layar: perjuangan, kegagalan, atau kesedihan yang mereka alami sebelum mencapai titik itu.
Dampak Mental dari Rasa Tertinggal
Jika terus dibiarkan, perasaan tertinggal bisa berkembang menjadi stres, kecemasan, bahkan depresi.
Kamu mungkin mulai meragukan diri sendiri, merasa tidak berharga, atau kehilangan motivasi untuk melangkah.
Inilah kenapa penting untuk menyadari bahwa kecepatan hidup setiap orang berbeda dan itu tidak masalah.
Cara Menghadapi Perasaan Tertinggal
- Sadari dan Terima Emosimu
Tidak apa-apa merasa sedih atau kecewa. Terima perasaan itu tanpa menghakimi diri sendiri. Kesadaran adalah langkah pertama untuk pulih. - Kurangi Perbandingan Sosial
Coba batasi waktu di media sosial atau ubah algoritma dengan mengikuti akun yang lebih realistis dan suportif.
Ingat, tidak semua yang terlihat di sana adalah kenyataan. - Fokus pada Proses, Bukan Hasil
Setiap langkah kecil tetap berarti. Kamu mungkin belum sampai di tujuan, tapi kamu sedang menuju ke sana. - Bangun Rutinitas yang Sehat
Tidur cukup, makan bergizi, dan lakukan aktivitas yang menenangkan seperti journaling atau meditasi. Keseimbangan fisik bisa membantu menenangkan pikiran. - Rayakan Kemajuanmu Sendiri
Tidak perlu menunggu sukses besar untuk merasa bangga. Apresiasi setiap perkembangan yang kamu capai, sekecil apa pun.
Hidupmu Tidak Terlambat
Tidak ada waktu “ideal” untuk sukses, menikah, atau mencapai mimpi. Ada yang menemukan tujuan hidup di usia 20-an, ada juga yang baru bersinar di usia 40-an. Selama kamu terus berjalan, kamu tidak tertinggal… kamu hanya sedang berada di jalan yang berbeda.
Jadi, saat kamu merasa tertinggal, ingatlah: hidup bukan tentang siapa yang paling cepat, tapi siapa yang paling tulus menjalaninya. (thw)
































