Beranda Jawa Timur Musim Kemarau Picu Kekeringan di Mojokerto

Musim Kemarau Picu Kekeringan di Mojokerto

2129

KUBUS.ID – Kekeringan akibat musim kemarau mulai berdampak serius terhadap ketersediaan air bersih di sejumlah wilayah Kabupaten Mojokerto. Sejak akhir Juli 2025, beberapa desa dilaporkan mengalami krisis air bersih karena sumber air mulai mengering dan debit sumur warga terus menurun.

Kepala Bidang Kedaruratan dan Logistik BPBD Kabupaten Mojokerto, Khakim, S.H., mengatakan kekeringan ini melanda berbagai titik rawan air, khususnya di wilayah Ngoro dan Trawas. Untuk mengatasi kondisi tersebut, BPBD mulai menyalurkan bantuan air bersih sejak 29 Juli 2025 hingga 1 September 2025, dengan total distribusi mencapai 300 tangki air.

“Banyak warga mulai kesulitan mendapatkan air untuk kebutuhan dasar seperti mandi, memasak, dan mencuci. Kondisi ini cukup mengkhawatirkan karena terjadi hampir setiap musim kemarau, terutama di desa-desa lereng dan perbukitan,” katanya.

BPBD menyalurkan bantuan air bersih ke tiga desa yang terdampak cukup parah. Di Kecamatan Ngoro, distribusi dilakukan ke Desa Kunjorowesi sebanyak 4 tangki dan Desa Manduro Manggung Gajah sebanyak 3 tangki.

Sementara di Kecamatan Trawas, Desa Duyung menerima 3 tangki air bersih. Menurut Khakim, pihaknya akan terus memantau wilayah terdampak dan akan terus mengirim bantuan sesuai kebutuhan serta laporan dari masing-masing desa.

“Kami akan terus pantau wilayah terdampak. Tapi untuk jangka panjang, perlu kolaborasi lintas sektor agar ada solusi permanen,” jelasnya.(slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini