KUBUS.ID – Pengamat Politik sekaligus Direktur Parameter Politik Indonesia (PPI) Adi Prayitno menilai pertemuan tertutup antara Presiden Prabowo Subianto dan Presiden ke-5 RI Megawati Soekarnoputri bertujuan untuk menjaga perasaan pihak lain.
Utamanya, pihak-pihak yang selama ini tidak senang dengan pertemuan meski direncanakan sejak lama, termasuk pihak yang berkontribusi atas kemenangan Prabowo dalam Pemilihan Presiden (Pilpres) 2024.
Ia pun menilai, Presiden ke-7 RI Joko Widodo kerap dikaitkan dalam pihak yang tidak senang tersebut.
Sangat terlihat pertemuan tertutup ini untuk menjaga perasaan pihak-pihak yang selama ini tak happy dengan pertemuan 08 dan Mega. Solo selalu dikait-kaitkan. Meski pada saat bersamaan Solo merespons positif pertemuan kedua tokoh tersebut,” kata Adi dilansir dari kompas.com, Rabu (9/4).
Adi beranggapan, seharusnya tidak perlu ada yang merasa cemburu jika pertemuan antara kedua tokoh tersebut berlangsung.
Menurutnya, Kepala Negara sekaligus Ketua Umum Partai Gerindra itu hanya ingin menunjukkan sikap perkawanan baik dengan semua elite penting. Terlebih, Prabowo sejak awal sudah menunjukkan keakrabannya dengan semua kalangan, termasuk mantan-mantan presiden.
“Banyak yang lupa kalau Prabowo itu sudah presiden RI, bukan Menhan (Menteri Pertahanan) yang mesti harus sungkan ke pihak tertentu. Jadi, Prabowo sangat otoritatif untuk bangun komunikasi politik dan akrab dengan siapapun tanpa ada pihak yang kemudian merasa cemburu,” ucap dia.
Lebih lanjut, Adi tidak memungkiri, Prabowo mungkin memiliki cara lain untuk tetap berkomunikasi dengan Jokowi, salah satunya melalui Menteri Kabinet Merah Putih. (kompas-nhd)