Beranda Gaya Hidup Perubahan Konsumsi Media: Dari TV ke Konten Pendek

Perubahan Konsumsi Media: Dari TV ke Konten Pendek

8

KUBUS.ID – Dalam satu dekade terakhir, pola konsumsi media masyarakat telah mengalami perubahan besar. Jika dulu televisi menjadi sumber utama hiburan, informasi, dan berita, kini pergeseran itu semakin jelas: konten pendek (short-form content) mendominasi. Platform seperti TikTok, Instagram Reels, dan YouTube Shorts berhasil menarik perhatian generasi muda, bahkan orang dewasa, dengan format cepat, ringkas, dan mudah dicerna.

Fenomena ini bukan sekadar tren, melainkan perubahan mendalam dalam cara masyarakat menyerap informasi dan hiburan.

1. Generasi Instan: Menginginkan Informasi Cepat dan Padat

Konten pendek menjawab kebutuhan zaman yang serba cepat.

  • Durasi singkat 15–60 detik membuat orang bisa mengonsumsi lebih banyak konten dalam waktu yang singkat.
  • Informasi disampaikan dengan visual yang menarik, suara dinamis, dan editing cepat, sehingga lebih mudah memikat perhatian.
  • Di tengah aktivitas padat, orang memilih konten yang tidak memakan waktu lama untuk dipahami.

Fenomena ini membentuk “budaya instant info”, di mana masyarakat lebih suka ringkasan daripada penjelasan panjang.

2. Turunnya Minat pada Televisi Tradisional

Televisi, yang dulu menjadi media utama di seluruh rumah, kini mulai kehilangan penggemar. Beberapa alasannya:

  • Jadwal tayang tidak fleksibel, berbeda dengan konten digital yang bisa ditonton kapan saja.
  • Durasi program terlalu panjang, tidak sesuai dengan ritme cepat kehidupan modern.
  • Tayangan dianggap kurang relevan bagi generasi muda.
  • Iklan panjang yang mengganggu alur tontonan.

Akibatnya, banyak rumah kini menjadikan TV hanya sebagai background noise atau perangkat streaming.

3. Algoritma yang Sangat Personal dan Adiktif

Kekuatan terbesar platform konten pendek terletak pada algoritma.

  • Algoritma membaca minat, kebiasaan, dan durasi menonton setiap pengguna.
  • Konten yang ditampilkan sangat relevan sehingga membuat orang merasa “dibaca”.
  • Hal inilah yang membuat konten pendek lebih adiktif karena selalu memberi apa yang ingin dilihat pengguna.

Berbeda dengan TV yang menayangkan konten untuk semua orang, platform digital menawarkan pengalaman yang sangat personal.

4. Kemudahan Menjadi Kreator dan Penyebaran Cepat

Konten pendek mempermudah siapa pun menjadi kreator.

  • Membuat video kini hanya perlu smartphone dan aplikasi editing sederhana.
  • Konten dapat viral dalam hitungan jam, bahkan dari akun kecil.
  • Kreator dapat membangun komunitas dengan cepat tanpa proses produksi rumit.

Fenomena ini memperkuat munculnya ekonomi kreator yang sedang berkembang pesat.

5. Munculnya “Short Attention Span”

Perubahan konsumsi media tidak datang tanpa konsekuensi. Banyak penelitian menunjukkan bahwa konten pendek dapat:

  • Mengurangi daya fokus,
  • Membentuk kebiasaan untuk cepat bosan,
  • Membuat orang terbiasa pada konsumsi cepat, tidak mendalam.

Ini menjadi tantangan besar di dunia pendidikan, pekerjaan, dan kemampuan berpikir panjang.

6. Media Arus Utama Ikut Beradaptasi

Televisi dan media berita pun tidak tinggal diam.

  • Banyak stasiun TV membuat konten pendek untuk platform digital mereka.
  • Program televisi dipromosikan lewat klip 30–60 detik di media sosial.
  • Media berita menyesuaikan format informasi menjadi lebih visual dan ringkas.

Adaptasi ini penting untuk mempertahankan relevansi di era digital.

7. Apa Dampaknya bagi Masyarakat?

Perubahan konsumsi media ini berdampak pada berbagai aspek:

  • Cara belajar berubah

Video tutorial singkat lebih populer daripada penjelasan panjang.

  • Cara berpendapat berubah

Opini publik cepat terbentuk dari potongan-potongan konten viral.

  • Tren dan isu sosial bergerak cepat

Satu video dapat mengubah persepsi dalam hitungan menit.

  • Industri hiburan bertransformasi

Musik, film, dan brand marketing menyesuaikan format agar mudah dibagikan dan viral.

Pergeseran dari TV ke konten pendek menunjukkan bahwa media akan selalu mengikuti perilaku penontonnya. Di era serba cepat, masyarakat mendambakan hiburan dan informasi yang ringkas, visual, dan relevan. Konten pendek telah menjadi bahasa baru generasi digital, cepat, padat, menghibur, dan mudah tersebar.

Meski begitu, tantangannya adalah menjaga keseimbangan: antara konsumsi cepat dan pemahaman mendalam, antara hiburan dan kualitas informasi. Perubahan ini tidak bisa dihentikan, tetapi bisa diarahkan agar tetap membawa manfaat bagi masyarakat. (thw)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini