KUBUS.ID – Sebanyak 100 siswa dari berbagai wilayah Kabupaten Kediri resmi mengikuti Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS) di Sekolah Rakyat, mulai Senin (14/7). Sekolah Rakyat merupakan program prioritas nasional yang diinisiasi oleh Presiden Prabowo untuk memberikan akses pendidikan berkualitas secara gratis, kepada anak-anak dari keluarga miskin dan miskin ekstrem.
Plt. Kepala Dinas Sosial (Dinsos) Kabupaten Kediri, Ariyanto, menjelaskan bahwa seluruh siswa langsung masuk ke asrama karena Sekolah Rakyat berbasis boarding school. MPLS akan berlangsung hingga 31 Juli 2025.
“Seluruh fasilitas pendidikan disediakan secara gratis—termasuk asrama, seragam, laptop, serta kebutuhan harian siswa. Program ini dirancang untuk mencetak lulusan unggul yang mampu keluar dari garis kemiskinan,” terang Ariyanto.
Untuk tahun ajaran 2025/2026, pemerintah merintis 100 titik Sekolah Rakyat di seluruh Indonesia. Sebanyak 63 titik, termasuk Kabupaten Kediri, mulai menjalankan kegiatan matrikulasi sejak 14 Juli. Titik lainnya dijadwalkan mulai beroperasi akhir Juli.
Di Kabupaten Kediri, Sekolah Rakyat sementara menempati gedung Badan Pendidikan dan Pelatihan Kesejahteraan Sosial Nasional (BPKASN) di Bulusari, Kecamatan Tarokan.
Siswa-siswi yang diterima berasal dari data terpadu Kementerian Sosial (Kemensos) yang bersumber dari BPS. Verifikasi lapangan juga dilakukan langsung oleh pendamping sosial Program Keluarga Harapan (PKH), bersama Dinsos, BPS, dan penyelenggara Sekolah Rakyat.
Program ini diharapkan dapat menjadi solusi nyata untuk memutus rantai kemiskinan melalui pendidikan. (rif)