Beranda Gaya Hidup Cara Efektif Atasi Burnout Sepulang Kerja, Ini Kata Psikolog

Cara Efektif Atasi Burnout Sepulang Kerja, Ini Kata Psikolog

1532

KUBUS.ID – Burnout atau kelelahan emosional akibat pekerjaan kini semakin sering dialami oleh banyak pekerja, baik di sektor formal maupun informal. Kondisi ini bukan hanya disebabkan oleh beban tugas yang menumpuk, tetapi juga bisa dipicu oleh lingkungan kerja yang kurang kondusif, tekanan dari atasan, hingga ritme kerja yang terlalu cepat.

Psikolog Shafira mengungkapkan bahwa burnout bisa berdampak serius jika dibiarkan terus-menerus. Tak hanya menurunkan produktivitas, kondisi ini juga bisa memengaruhi kesehatan fisik dan mental seseorang secara keseluruhan. Oleh karena itu, penting bagi setiap individu untuk mengenali gejala burnout sejak dini dan mengambil langkah untuk mengatasinya.

Jangan Hanya Redam Emosi Negatif, Tumbuhkan Emosi Positif

Menurut Shafira, salah satu kesalahan yang sering dilakukan saat menghadapi burnout adalah hanya fokus pada usaha untuk menekan atau menghindari emosi negatif seperti stres, cemas, atau marah. Padahal, cara yang lebih sehat adalah dengan secara aktif menumbuhkan emosi positif.

“Bukan hanya soal meredam stres, tetapi juga tentang bagaimana kita bisa menciptakan rasa bahagia, damai, atau bangga lewat hal-hal sederhana,” jelas Shafira.

Menumbuhkan emosi positif bisa dimulai dari aktivitas ringan yang menyenangkan, terutama setelah pulang kerja. Ini bisa menjadi semacam ‘pengisi ulang baterai’ emosional yang membantu seseorang merasa lebih segar dan termotivasi keesokan harinya.

Lakukan Aktivitas yang Kamu Suka Setelah Pulang Kerja

Shafira menyarankan agar seseorang melibatkan diri dalam kegiatan yang benar-benar ia sukai setelah bekerja. Ini bisa berupa hobi seperti membaca, menonton film, bermain musik, melukis, berkebun, atau bahkan hanya berjalan-jalan ringan di sekitar rumah.

Melakukan aktivitas yang menyenangkan akan membantu mengalihkan pikiran dari beban pekerjaan dan memberikan ruang bagi otak untuk rileks. Hal ini sangat penting dalam menjaga kesehatan mental, apalagi jika dilakukan secara rutin.

“Yang penting bukan seberapa lama kita melakukannya, tapi seberapa tulus dan menikmatinya kita dalam menjalani aktivitas itu,” tambahnya.

Kunci: Pilih Aktivitas yang Sesuai Minat, Bukan yang Sekadar Tren

Sering kali seseorang merasa harus ikut tren self-care tertentu yang sebenarnya tidak cocok dengannya. Misalnya, memaksakan diri untuk meditasi atau yoga hanya karena banyak orang melakukannya, padahal tidak merasa nyaman. Menurut Shafira, ini justru bisa menambah tekanan.

Ia menekankan pentingnya memilih aktivitas yang benar-benar sesuai dengan minat pribadi agar tidak terasa membebani. Aktivitas yang tepat akan terasa alami dan menjadi momen menyenangkan, bukan kewajiban tambahan.

Self-Care Sederhana Tapi Bermakna

Burnout bukanlah kondisi yang bisa dihilangkan dalam semalam. Namun, dengan membangun rutinitas self-care secara konsisten, seseorang bisa memperkuat ketahanan mentalnya. Bahkan rutinitas yang sederhana seperti menyeduh teh favorit, mendengarkan musik tenang, atau menulis jurnal bisa membawa dampak besar bagi kestabilan emosi.

Sebagai penutup, Shafira mengingatkan bahwa menjaga diri sendiri secara emosional bukanlah bentuk kemewahan, melainkan kebutuhan. Dalam dunia kerja yang semakin kompetitif dan menuntut, memberikan waktu untuk diri sendiri adalah langkah penting untuk bertahan dan berkembang. (thw)

Sumber: cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini