Beranda Kediri Raya Dinkes Blitar Imbau Masyarakat Waspada Kasus Demam Berdarah

Dinkes Blitar Imbau Masyarakat Waspada Kasus Demam Berdarah

336

KUBUS.ID – Kasus Demam Berdarah Dengue (DBD) di Kabupaten Blitar masih menjadi perhatian pemerintah. DBD di Kabupaten Blitar mengalami peningkatan signifikan pada tahun 2024 lalu. Berdasarkan data Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, tercatat 1.362 kasus DBD sepanjang tahun 2024, dengan 10 di antaranya berujung kematian.

Sementara, pada Januari 2025, terdapat 32 kasus DBD yang menyerang anak-anak, dan satu kasus di antaranya berakhir dengan kematian. Eko Wahyudi, S.K.M, M.Kes, selaku Koordinator P2PM Dinkes Kabupaten Blitar, menyebutkan bahwa salah satu penyebab tingginya angka kematian akibat DBD adalah terlambatnya pasien dalam pengobatan atau penanganan medis.

“Kebanyakan penderita datang terlambat ke fasilitas kesehatan, sehingga penanganan yang dilakukan tidak optimal. Banyak faskes yang belum dilengkapi dengan fasilitas laboratorium untuk pemeriksaan awal, yang dapat memperlambat proses diagnosis,” jelasnya.

Menurut Eko, Dinkes Kabupaten Blitar terus berupaya untuk memperkuat fasilitas kesehatan dan meningkatkan kemampuan tenaga medis dalam menangani kasus DBD. Selain penanganan medis, Dinkes juga melakukan berbagai upaya untuk menanggulangi penyebaran penyakit DBD, seperti penyelidikan epidemiologi, pemberantasan sarang nyamuk (PSN), dan pengasapan (fogging) di daerah-daerah yang terpapar.

“Kami juga berkomitmen untuk lebih gencar melakukan sosialisasi kepada masyarakat mengenai pentingnya kewaspadaan terhadap DBD agar pengobatan bisa lebih cepat dilakukan. Kami juga melakukan kegiatan pemberantasan sarang nyamuk (PSN) dan pengasapan (fogging) di daerah-daerah yang terpapar,” ujar Eko.

Langkah lain yang dilakukan Dinkes adalah memperkuat peran serta masyarakat dalam menjaga kebersihan lingkungan. Sebagai bagian dari upaya jangka panjang, Dinkes Kabupaten Blitar melakukan edukasi tentang bahaya DBD dan langkah-langkah pencegahan yang bisa dilakukan.

“Sosialisasi kepada masyarakat terus kami lakukan, termasuk cara mengenali gejala DBD secara dini dan pentingnya menjaga kebersihan lingkungan,” tutup Eko.

Dinkes berharap masyarakat dapat lebih waspada dan segera menghubungi fasilitas kesehatan jika mengalami gejala demam tinggi, sakit kepala, dan nyeri pada sendi yang merupakan tanda awal DBD.(slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini