Beranda Gaya Hidup Gaya Hidup Picu Kanker Ovarium? Ini Penjelasan Dokter dan Cara Pencegahannya

Gaya Hidup Picu Kanker Ovarium? Ini Penjelasan Dokter dan Cara Pencegahannya

1104

KUBUS.ID – Kanker ovarium dikenal sebagai salah satu jenis kanker paling mematikan pada perempuan. Sayangnya, penyakit ini sering datang tanpa gejala yang khas, dan hingga kini belum ada metode skrining sederhana untuk mendeteksinya sejak dini.

Karena itu, mengenali faktor risiko menjadi langkah penting. Selain faktor genetik dan keturunan, sejumlah kebiasaan dalam gaya hidup juga dapat berkontribusi terhadap meningkatnya risiko kanker ovarium, meskipun bukan penyebab langsung.

Makanan dan Gaya Hidup: Apa Kaitannya?

Beberapa jenis makanan seperti yang mengandung bahan pengawet, pewarna buatan, daging merah berlebihan, atau makanan yang dimasak dengan cara dibakar, dapat menghasilkan senyawa karsinogenik. Senyawa ini memiliki potensi merusak sel tubuh jika dikonsumsi terus-menerus dalam jangka panjang.

Lalu, apa itu karsinogen?

Karsinogen adalah zat yang bisa memicu kanker dengan cara merusak struktur DNA dalam sel. Ketika tubuh terlalu sering terpapar zat ini, sistem perbaikan sel bisa terganggu dan menyebabkan mutasi. Mutasi tersebut dapat membuat sel berkembang tidak terkendali hingga membentuk kanker atau tumor, tergantung lokasi kerusakannya.

Meski tidak semua karsinogen secara langsung menyebabkan kanker ovarium, paparan berkepanjangan tetap meningkatkan risiko berbagai jenis kanker, termasuk ovarium.

Rutinitas Harian Juga Bisa Berdampak

Bagaimana dengan pekerjaan atau rutinitas tertentu?
Saat ini belum ditemukan bukti ilmiah kuat yang mengaitkan profesi tertentu secara langsung dengan kanker ovarium. Namun, pola hidup yang menyertai pekerjaan—seperti duduk terlalu lama, kurang aktivitas fisik, dan pola makan sembarangan—dapat berdampak pada berat badan, metabolisme, serta keseimbangan hormon. Semua faktor ini bisa memengaruhi risiko terjadinya kanker.

Waspadai Gejala Kanker Ovarium Sejak Dini

Salah satu tantangan terbesar dalam mendeteksi kanker ovarium adalah gejalanya yang samar di tahap awal. Banyak pasien baru menyadarinya ketika sudah mencapai stadium lanjut. Gejala seperti perut kembung, cepat kenyang, nyeri panggul, penurunan berat badan drastis, atau kelelahan yang ekstrem bisa jadi petunjuk awal, namun seringkali diabaikan.

Dengarkan Tubuhmu, Jaga Pola Hidup

Karena tidak ada tes skrining rutin untuk kanker ovarium, kewaspadaan menjadi kunci utama. Perempuan perlu lebih peka terhadap perubahan dalam tubuhnya, terutama jika memiliki riwayat keluarga dengan kanker ovarium, kanker payudara, atau kanker prostat.

Meski kanker ovarium tidak selalu bisa dicegah, menerapkan gaya hidup sehat bisa membantu menurunkan risikonya. Mulailah dengan menjaga pola makan bergizi, menjaga berat badan ideal, dan menghindari paparan zat-zat karsinogenik dari makanan atau lingkungan.

Tubuh selalu memberi sinyal ketika ada yang tidak beres. Pertanyaannya, apakah kamu mau mendengarkannya?

Source: Kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini