KUBUS.ID – Hingga kini harga beras di pasaran masih tinggi. Bahkan pemerintah lewat Badan Pangan Nasional (Bapanas) memperpanjang lagi masa relaksasi Harga Eceran Tertinggi (HET) sejak 1 Juni 2024. Untuk HET beras premium di pulau Jawa naik dari Rp13.900 per kg menjadi Rp14.900 per kg. Sedangkan HET beras medium di pulau Jawa juga naik dari Rp10.900 per kg menjadi Rp12.500 per kg.
Menurut Dosen Prodi Agroteknologi Universitas Islam Kadiri (UNISKA) TARWA MUSTOPA S.P., M.Agr., perubahan iklim sangat berdampak pada produksi padi. Saat ini musim hujan dan kemarau tidak bisa diprediksi sehingga petani terlambat menanam padi. Dampaknya panen mundur. Perilaku petani juga berubah, jaman dulu hasil panen disimpan di lumbung. Sekarang usai panen langsung dijual. Selain faktor alam, biaya produksi seperti pupuk dan obat-obatan yang tinggi menambah beban petani.
TARWA MUSTOPA yang juga owner CV Agro Utama Mandiri Lestari mengatakan permasalahan harga beras perlu diselesaikan melibatkan semua stakeholder. Untuk menstabilkan harga, seluruh produk petani harus diserap Bulog. Jangan sampai kalah dengan offtaker atau pembeli lainnya. Jika stok beras di Bulog besar, maka Bulog akan bisa mengendalikan harga.(hil)