KUBUS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Blitar mencatat total 132 kunjungan terkait kasus kanker payudara sepanjang tahun ini. Dari jumlah tersebut, sebanyak 19 kunjungan tercatat berasal dari warga asli Kota Blitar. Meskipun jumlah ini belum menunjukkan lonjakan yang signifikan, Dinkes tetap mengimbau masyarakat untuk meningkatkan kesadaran terhadap deteksi dini.
Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Dinas Kesehatan Kota Blitar, dr. Dissie L Arlini, menyampaikan bahwa data tersebut merupakan hasil rekapitulasi dari sejumlah puskesmas dan rumah sakit yang ada di wilayah Kota Blitar.
“Hingga saat ini, tercatat ada 132 kunjungan yang terlayani terkait kanker payudara. Dari jumlah itu, 19 di antaranya adalah warga asli Kota Blitar. Angkanya masih tergolong stabil, belum ada peningkatan yang signifikan,” ujarnya.
Menurutnya, kasus kanker payudara paling banyak dialami oleh perempuan dengan rentang usia 45 hingga 54 tahun. Ia menjelaskan bahwa faktor penyebab kanker payudara dapat berasal dari dua hal utama, yakni faktor genetik dan gaya hidup.
“Kita tahu bahwa faktor genetik memang tidak bisa dihindari, tapi gaya hidup seperti pola makan tidak sehat, kurang olahraga, konsumsi alkohol, atau merokok bisa meningkatkan risiko terkena kanker payudara. Ini yang perlu disadari masyarakat,” jelasnya.
Dinkes Kota Blitar juga terus melakukan upaya pencegahan melalui berbagai program, termasuk sosialisasi dan pemeriksaan kesehatan gratis yang merupakan bagian dari program nasional.
“Deteksi dini itu sangat penting. Kanker payudara bisa dikendalikan jika diketahui lebih awal. Oleh karena itu, kami terus mendorong masyarakat untuk memanfaatkan layanan pemeriksaan gratis yang ada di puskesmas-puskesmas,” tambahnya.
Ia juga mengimbau agar perempuan rutin melakukan pemeriksaan payudara secara mandiri maupun ke fasilitas kesehatan. Dengan pendekatan promotif dan preventif ini, Dinas Kesehatan berharap dapat menekan angka kasus kanker payudara di Kota Blitar.(slv)
