KUBUS.ID – Ketua Komisi Penyiaran Indonesia Daerah (KPID) Jawa Timur, Royin Fauziyana, memberikan apresiasi tinggi terhadap pelaksanaan kegiatan “Kami Juga Upacara: Kita Merdeka, Kita Setara” yang digelar oleh ANDIKA Media. Ia menilai kegiatan ini sebagai bentuk penyiaran yang inklusif dan inovatif karena melibatkan komunitas disabilitas bukan hanya sebagai peserta, tetapi juga sebagai petugas upacara.
Diketahui, kegiatan “Kami Juga Upacara: Kita Merdeka, Kita Setara” digelar di Halaman ANDIKA Media Center, Jalan Semeru No. 243, Kota Kediri, Minggu (17/8/2025), dalam rangka memperingati HUT ke-80 Republik Indonesia. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, kegiatan tahun ini secara khusus melibatkan teman-teman disabilitas sebagai bagian dari pelaksana upacara.
“Saya sangat mengapresiasi kegiatan ini. Tidak hanya menjadikan teman-teman disabilitas sebagai objek, tapi mereka juga menjadi subjek yang aktif, salah satunya dengan menjadi petugas upacara. Ini sangat luar biasa,” ujar Royin.
Menurut Royin, hingga saat ini, kegiatan seperti ini baru dilakukan oleh ANDIKA Media di Jawa Timur. Ia menegaskan bahwa belum ada lembaga penyiaran di Jawa Timur yang menyelenggarakan upacara kemerdekaan dengan melibatkan penyandang disabilitas sebagai petugas.
“Sejauh pemantauan kami, hanya ANDIKA Media yang menyelenggarakan upacara dengan petugas dari komunitas disabilitas. Ini patut menjadi contoh dan inspirasi bagi media lain,” tambahnya.
Lebih lanjut, Royin menekankan pentingnya diversifikasi konten dalam dunia penyiaran. Ia menyebut bahwa radio dan media penyiaran tidak hanya berfungsi sebagai sarana hiburan dan informasi, tetapi juga harus menjadi media edukasi dan sosial. ANDIKA Media sudah melaksanakan peran tersebut.
“Kegiatan seperti ini memberi warna dalam kehidupan masyarakat. Media harus berani menghadirkan konten yang mengedukasi dan membangun empati sosial. Kolaborasi seperti ini membuka ruang bagi semua kalangan untuk merasa dilibatkan,” jelasnya.
Ia berharap kegiatan inklusif seperti ini bisa terus dikembangkan dan disiarkan lebih luas agar semangat dari penyandang disabilitas dapat menjadi inspirasi bagi masyarakat luas. “Dengan adanya kegiatan ini, mereka merasakan keterlibatan yang nyata. Semangat dari teman-teman disabilitas justru menjadi motivasi bagi kita semua,” pungkasnya.(slv)