Beranda Gaya Hidup Kopi Bisa Jadi Pengisi Cairan Tubuh Asal Dikonsumsi dengan Tepat

Kopi Bisa Jadi Pengisi Cairan Tubuh Asal Dikonsumsi dengan Tepat

1766

KUBUS.ID — Kopi seringkali dianggap memicu dehidrasi. Padahal, minuman ini termasuk sebagai minuman hidrasi asalkan kamu menghindari 4 kesalahan minum kopi ini.

Menjaga tubuh tetap terhidrasi merupakan salah satu hal penting. Sebab, tubuh yang terhidrasi dapat memengaruhi hampir setiap aspek kesehatan, mulai dari kesehatan usus, suasana hati, hingga membantu memperpanjang umur.

Namun, tidak semua orang peduli dengan hidrasi tubuh mereka. Salah satu cara menghidrasi tubuh yaitu dengan banyak minum air putih dan konsumsi makanan sehat dengan kandungan air tinggi.

Alih-alih melakukan hal tersebut, lebih banyak orang mendapat cairan tubuh dari minum kopi. Penikmat kopi mungkin sulit menghindari kebiasaan minum kopinya itu.

Mereka yang kecanduan kopi juga akan lebih banyak memilih minum kopi daripada minum air putih.

Minum kopi sebenarnya tidak membuat tubuh dehidrasi, asalkan diimbangi dengan minimum air putih yang cukup. Menurut upbatam.ac.id, kopi dengan 80 miligram kafein juga sama menghidrasinya dengan air.

Seorang ahli gizi asal New York, Sarah Lynn Quick pun mengungkap kesalahan yang perlu dihindari agar asupan kopi tidak membuat tubuh dehidrasi.

Melansir wellandgood.com (09/07/2024), berikut 4 kesalahan yang perlu dihindari.

1. Tidak minum air putih saat bangun tidur

Kamu bisa menghindari dehidrasi dan tetap minum kopi asalkan tidak lupa mengimbanginya dengan minum air putih. Terutama, ketika baru bangun tidur.

Minum air setelah bangun tidur sangat penting karena tubuh telah dibiarkan semalaman tanpa cairan. Oleh karena itu, tubuh perlu diisi cairan kembali untuk menghindari dehidrasi.

Cairan dalam tubuh juga akan hilang lebih tinggi ketika mereka yang saat tidurnya membuka mulut atau bernapas melalui mulut.

Dalam kasus apapun, ahli gizi ini menyarankan untuk langsung menghidrasi tubuh dengan tepat di pagi hari. Air putih merupakan pilihan terbaik dibandingkan kopi di pagi hari.

2. Minum kopi sebelum minum air putih

Kesalahan dehidrasi ini berkaitan erat dengan kesalahan sebelumnya.

Menurut Quick, kafein yang bersifat diuretik ini dapat menyebabkan peningkatan buang air kecil dan kehilangan cairan. Efeknya bisa lebih parah ketika seseorang sudah mengalami dehidrasi setelah semalaman tidak minum cairan.

Oleh karena itu, sebelum sarapan dengan kopi, jangan lupa untuk memberi tubuh asupan cairan dari air putih.

Kopi tidak akan menyebabkan dehidrasi berat, tetapiasupannya tetap perlu dibatasi. Terlebih, ketika kamu berada pada situasi yang berpotensi mengalami dehidrasi.

3. Tidak cukup terhidrasi setelah kehilangan cairan

Meskipun penting menghidrasi tubuh secara teratur sepanjang hari, tetapi kamu harus ekstra hati-hati untuk mengisi kembali cairan, setelah kehilangan cairan.

Perlu diingat, cairan tidak hanya hilang setelah kamu tidur semalaman. Cairan juga bisa hilang ketika kamu melakukan aktivitas fisik berlebihan, atau sekadar tinggal di area dengan cuaca panas atau lembab.

Cairan di tubuh juga bisa hilang akibat minum alkohol atau mengonsumsi obat-obatan bersifat diuretik.

Dalam kondisi seperti itu, kamu bisa langsung mengisi cairan kembali dengan minuman dan makanan menghidrasi.

4. Tidak cukup sumber elektrolit

Terkadang, memprioritaskan air putih saja tidak cukup untuk menghidrasi diri secara memadai. Melakukannya juga dapat memperburuk dehidrasi dengan membuang elektrolit tanpa menggantinya.

Karena elektrolit menjaga keseimbangan cairan di dalam dan luar sel, elektrolit juga memainkan peran utama dalam persamaan hidrasi.

Kamu mungkin bertanya-tanya mengapa natrium menjadi elektrolit utama yang perlu diperhatikan untuk menjaga hidrasi.

Quick menjelaskan, natrium memang menjadi elektrolit utama yang penting dalam hidrasi tubuh. Senyawa ini memang sering dikaitkan secara negatif dengan tekanan darah tinggi dan telah menyebabkan banyak orang perlu membatasinya.

Namun, menurut Quick, natrium dan elektrolit lainnya merupakan nutrisi yang diperlukan setiap hari, terutama ketika melakukan aktivitas yang menyebabkan seseorang mengeluarkan keringat atau kehilangan elektrolit.

Oleh karena itu, daripada salah, kamu bisa berkonsultasi dengan tim kesehatan tentang memasukkan elektrolit ke pola makan sehari-hari. Terutama ketika kamu disarankan untuk membatasi asupan natrium atau lebih perlu memperhatikan elektrolit lainnya, seperti magnesium dan kalium.

Dengan mempertimbangkan ini, ahli gizi itu mencatat, seseorang bisa meningkatkan asupan elektrolit dengan mudah melalui pola makan.

Selain air putih, seseorang juga bisa mendapat asupan elektrolit dari makanan-makanan, seperti pisang, jeruk, kentang, alpukat, bayam, strawberry, hingga semangka.

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini