KUBUS.ID – Pertandingan Liga 1 2024/2025 antara Persik Kediri versus Persis Solo di Stadion Brawijaya, Jumat (14/2) malam WIB, diwarnai drama padamnya lampu stadion di menit ke-86. Imbasnya, pertandingan sempat terhenti sekitar 10 menit. Ketua Panpel Persik Kediri, Tri Widodo, mengungkapkan bahwa penyebab insiden tersebut adalah lepasnya MCCB (Molded Case Circuit Breaker) pada panel listrik yang menyuplai daya ke lampu stadion.
“Kami selalu bekerja sama dengan pihak PLN, dan ada petugas yang menjaga trafo besar di stadion. Setelah kami konfirmasi, penyebab padamnya listrik adalah terlepasnya aliran listrik pada lampu stadion,” ujar Widodo.
Meski listrik berhasil tersambung kembali dalam dua menit, lampu konvensional yang digunakan membutuhkan waktu sekitar 10 menit untuk menyala sepenuhnya. “Setelah MCCB (pemutus sirkuit) dipasang kembali, butuh sekitar 11 menit untuk semuanya normal. Penanganannya cukup cepat,” tambahnya.
Widodo menganggap kejadian ini sangat aneh, karena MCCB tidak mungkin lepas sendiri dari tempatnya. “Ini kejadian yang sangat tidak biasa. Terakhir kali lampu stadion mati di tengah pertandingan terjadi pada tahun 2004,” ujarnya.
Widodo juga menjelaskan bahwa boks MCCB tidak terkunci, sehingga memungkinkan siapa saja untuk membukanya.
“Menurut penjelasan dari PLN, daya yang terlepas ini kemungkinan karena terlampau melebihi kapasitas atau bisa jadi disengaja. Namun, kejadian seperti ini belum pernah terjadi sebelumnya sejak 2004,” ungkapnya.
Selain drama padamnya listrik, pertandingan tersebut juga diwarnai dengan kartu merah yang diterima oleh penyerang Persik, Ramiro Fergonzi, hanya beberapa detik setelah kick-off. Fergonzi terlibat insiden dengan gelandang Persis Solo, Sutanto Tan, dan langsung diusir wasit setelah menyikutnya.(adr)