Beranda Uncategorized Meninggal Saat Lomba Tarik Tambang, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung  

Meninggal Saat Lomba Tarik Tambang, Begini Penjelasan Dokter Spesialis Jantung  

1503
dr. M. Afies Sjughiarto, Sp.JP, FIHA, MMRS spesialis Jantung RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri. (Foto. Redaksi)

KUBUS.ID – Kegiatan lomba agustusan dengan intensitas tinggi seperti tarik tambang seharusnya diikuti dengan kewaspadaan, terutama bagi masyarakat usia di atas 35 tahun. Hal itu disampaikan oleh dr. M. Afies Sjughiarto, Sp.JP, FIHA, MMRS spesialis Jantung RSUD Simpang Lima Gumul (SLG) Kediri.

dr. Afies menanggapi kasus warga Tulungagung yang meninggal dunia akibat serangan jantung saat mengikuti lomba tarik tambang. Ia menyebut tarik tambang merupakan aktivitas fisik dengan intensitas tinggi yang membutuhkan tenaga besar.

Kegiatan itu dapat memicu jantung bekerja lebih keras, sehingga berisiko menimbulkan gangguan pada jantung, terutama bagi mereka yang memiliki faktor risiko atau riwayat penyakit jantung.

“Usia di atas 35 tahun memiliki risiko lebih tinggi mengalami gangguan jantung, apalagi jika melakukan aktivitas berat seperti tarik tambang. Masalahnya, penyakit jantung di usia ini sering kali tidak terlihat dan baru terasa ketika sudah parah,” jelasnya.

Ia menambahkan bahwa saat melakukan tarik tambang, dalam bahasa medis tubuh cenderung melakukan manuver valsava. Dimana tubuh menahan napas sambil mengejan yang dapat menghambat aliran darah ke jantung dan memperburuk kondisi kardiovaskular.

“Ini sangat berbahaya karena bisa menyebabkan serangan jantung mendadak. Oleh karena itu, penting untuk mengenali kondisi tubuh sendiri sebelum mengikuti lomba yang bersifat fisik berat,” lanjutnya.

dr. Afies menyarankan masyarakat agar lebih bijak dalam memilih jenis perlombaan yang diikuti, terutama saat perayaan Hari Kemerdekaan atau acara serupa. Lomba dengan intensitas sedang dinilai lebih aman bagi kebanyakan orang.

Apalagi jika memiliki riwayat penyakit jantung atau ada faktor risiko dari keluarga, sebaiknya menghindari perlombaan yang terlalu menguras tenaga. “Lebih baik berkonsultasi dulu ke dokter, apalagi jika sering merasakan nyeri dada, cepat lelah, atau sesak napas,” pungkasnya. (far)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini