Beranda Kediri Raya OJK Kediri Masifkan Edukasi Keuangan, Indeks Inklusi Naik Signifikan

OJK Kediri Masifkan Edukasi Keuangan, Indeks Inklusi Naik Signifikan

1043
Kegiatan edukasi OJK Kediri (Foto: Humas OJK Kediri)

KUBUS.IDOtoritas Jasa Keuangan (OJK) Kediri terus tancap gas mendorong literasi dan inklusi keuangan di wilayah eks-Karesidenan Kediri dan Madiun. Selama Semester I tahun 2025, sebanyak 62 kegiatan edukasi keuangan berhasil digelar, menjangkau lebih dari 64.700 peserta dari 13 kota dan kabupaten.

Dari pelajar, ibu rumah tangga, hingga penyandang disabilitas, OJK Kediri menyasar beragam kelompok masyarakat dengan pendekatan edukatif yang inovatif. Edukasi disampaikan melalui berbagai format seperti tatap muka langsung, video conference, hingga talkshow interaktif di radio, demi menjangkau masyarakat secara lebih luas dan merata.

“Tren peningkatan literasi dan inklusi keuangan cukup menggembirakan, tetapi perjuangan belum selesai. Kami akan terus mendorong edukasi agar target inklusi nasional 98 persen pada 2045 tercapai,” ujar Kepala OJK Kediri, Ismirani Saputri, Jumat (26/7).

Indeks Literasi dan Inklusi Naik Tajam

Mengacu pada Survei Nasional Literasi dan Inklusi Keuangan (SNLIK) 2025, indeks literasi keuangan di wilayah tersebut naik dari 65,43% menjadi 66,46%, sementara indeks inklusi keuangan melonjak dari 75,02% menjadi 80,51%. Kenaikan ini disebut Ismirani sebagai bukti efektivitas kolaborasi antara OJK dan para pemangku kepentingan.

Program Tematik: Dari Petani hingga Pekerja Migran

Tak hanya jumlah kegiatan, ragam program edukasi yang dijalankan OJK Kediri juga patut dicatat. Beberapa di antaranya:

  • SICANTIK (Sahabat Ibu Cakap Literasi Keuangan)
  • Edukasi untuk petani, nelayan, dan masyarakat wilayah 3T (Terdepan, Terluar, Tertinggal)
  • OJK PEDULI (Penggerak Duta Literasi)
  • Edukasi ke mahasiswa dan civitas academica
  • Penyuluhan kepada penyandang disabilitas dan pekerja migran

Komitmen Jangka Panjang

Dengan pendekatan kolaboratif dan berkelanjutan, OJK Kediri berkomitmen memperkuat pemahaman masyarakat dalam menggunakan produk dan layanan keuangan secara bijak.

Langkah ini menjadi bagian dari misi besar OJK dalam mendukung target inklusi keuangan nasional sebesar 98% pada tahun 2045.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini