KUBUS.ID – Psikolog Universitas Negeri Surabaya (UNESA), Dr. Miftakhul Jannah, S.Psi., M.Si., mengatakan pengambilan keputusan seorang ibu untuk melakukan tindakan ekstrem seperti membuang buah hatinya bisa dipengaruhi oleh berbagai faktor, baik internal maupun eksternal. Hal itu diungkapkan usai menanggapi kasus ibu yang membuang anaknya di Kota Kediri akibat beban hidup yang berat.
Menurut Dr. Miftah salah satu faktor internal adalah tekanan psikologis akibat beban hidup yang berlebihan, yang membuat sang ibu merasa melepaskan anaknya sebagai salah satu solusi untuk meringankan beban tersebut. Untuk mengatur emosi, seorang ibu yang menghadapi banyak tekanan hidup memerlukan dukungan dari orang-orang terdekat. Menurutnya, ibu perlu didengarkan dan dipahami, bukan hanya oleh keluarga tetapi juga oleh masyarakat sekitarnya.
Dengan mencintai diri sendiri dan memberikan ruang bagi kebahagiaan, seorang ibu akan lebih mampu mencintai dan merawat orang lain, termasuk anak-anaknya. Deteksi dini atas emosi dan tekanan juga penting, terutama dalam menjaga keseimbangan hubungan antara suami dan istri. Dr. Miftah juga menekankan pentingnya “me-time” bagi ibu, agar mereka dapat meredakan tekanan yang dialami.
Terkait faktor ekonomi, Dr. Miftah menjelaskan bahwa meskipun masalah finansial sering menjadi pemicu, hal tersebut bukan satu-satunya faktor yang menyebabkan seorang ibu tega membuang anaknya. Faktor internal, seperti kemampuan mengontrol diri, regulasi emosi, serta mentalitas untuk bangkit dari tekanan, juga memainkan peran penting. Dukungan sosial yang memadai, baik dari keluarga maupun lingkungan sekitar, dapat membantu meringankan beban psikologis yang dirasakan ibu.
Peran dukungan sosial dalam menjaga stabilitas emosional ibu sangatlah penting. Dr. Miftah menyebutkan bahwa masyarakat memiliki tanggung jawab untuk memberikan dukungan moral dan sosial kepada para ibu yang sedang menghadapi banyak beban hidup. Dukungan ini akan membantu ibu mempertahankan kesehatan mental dan emosionalnya sehingga mereka tidak merasa sendirian dalam menghadapi tantangan hidup. (sya).