Beranda Kediri Raya Pastikan Kelayakan Hewan Kurban, Mas Dhito Terjunkan Tim DKPP ke Kandang Peternak

Pastikan Kelayakan Hewan Kurban, Mas Dhito Terjunkan Tim DKPP ke Kandang Peternak

1111

KUBUS.ID – Bupati Kediri Hanindhito Himawan Pramana menerjunkan petugas kesehatan hewan dari Dinas Ketahanan Pangan dan Peternakan (DKPP) untuk melakukan monitoring hewan kurban di kandang para peternak.

Plt. Kepala DKPP Kabupaten Kediri Tutik Purwaningsih mengatakan, dalam kegiatan monitoring ini, petugas mendatangi kandang milik peternak yang menyediakan hewan untuk kurban. Hewan ternak yang ada kemudian dilakukan pengecekan untuk memastikan dalam kondisi sehat dan sudah cukup umur.

“Lewat monitoring ini, kami dari DKPP memastikan keterkaitan kesehatan dan kondisi hewan yang akan dijadikan kurban,” kata Tutik, Senin (26/5/2025).

Di Kabupaten Kediri, meski beberapa bulan terakhir tidak ditemukan Kasus Penyakit Mulut dan Kuku (PMK) pada hewan ternak, namun hal ini diakui tetap masih menjadi ancaman yang harus diwaspadai. Selain kegiatan vaksinasi yang masih berjalan, lewat kegiatan monitoring itu petugas sekaligus melakukan edukasi kepada peternak supaya menjaga kondisi kesehatan hewan ternak dan kebersihan kandang.

Melalui kegiatan monitoring yang dilakukan, petugas juga mendata populasi hewan ternak yang siap kurban. Berdasarkan data DKPP Kabupaten Kediri, pada 2025 jumlah sapi yang siap kurban sebanyak 12.000 ekor, kambing kurang lebih 46.000, dan domba 6.600 ekor.

“Hasil monitoring selama 10 hari ini, permintaan (hewan kurban) baik dari masyarakat Kabupaten Kediri maupun luar Kabupaten betul-betul luar biasa,” ungkapnya.

Menurut Tutik, tingginya permintaan hewan kurban dari luar daerah patut menjadi perhatian pelaku usaha ternak supaya mengetahui harapan konsumen. Pasalnya, pembeli saat ini lebih selektif dalam memilih hewan yang akan dijadikan kurban.

Untuk memastikan hewan ternak yang keluar kandang dalam kondisi sehat, menjelang Idul Adha ini Tutik meminta dokter hewan yang terjun ke lapangan untuk membuatkan Surat Keterangan Kesehatan Hewan (SKKH).

“Jadi nanti yang menerima sudah tahu ada SKKH, minimal sudah dicek dokter hewan dan tidak ada indikasi penyakit hewan menular,” tambahnya.

Wahyu Widianto salah satu pemilik kandang ternak di Desa Mangunrejo, Kecamatan Ngadiluwih mengaku SKKH saat ini sangat dibutuhkan para peternak.

“Seperti tempat kami ini, pembeli kebetulan juga minta SKKH. Alhamdulilah adanya kegiatan monitoring yang dilakukan oleh pemerintah ini sangat membantu kami para peternak,” akunya.

Wahyu Widianto menambahkan, di kandang miliknya terdapat 20 ekor sapi dan hampir semua telah dipesan konsumen untuk kurban. Selain sapi, dia juga mengembangkan ternak domba yang populasinya kini sekitar 200 ekor.(atc/slv)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini