KUBUS.ID – Keretakan hubungan antara Bupati dan Wakil Bupati Tulungagung bukan sekedar isu. Hal itu diungkapkan sendiri oleh Ahmad Baharudin, Wakil Bupati Tulungagung pasangan Bupati Gatut Sunu Wibowo. Menurut Ahmad Baharudin, dirinya selama hampir setahun ini tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan yang berpijak pada visi misi Gabah (Gatut Sunu-Ahmad Baharudin).
Baharudin mengaku tidak dilibatkan dalam perencanaan anggaran hingga pelaksanaan, termasuk dalam pengisian jabatan atau mutasi kepala dinas yang berlangsung. Ia menyayangkan sikap Bupati Gatut Sunu dan mengaku kecewa, karena saat mendeklarasikan sebagai pasangan Gabah, maka berdua berjuang untuk menang.
“Sebenarnya tidak ada aturan untuk melibatkan (Wakil Bupati). Faktanya saya tidak dilibatkan sama sekali,” ujarnya.
Meski Ketua DPC Gerindra ini paham bahwa jalannya pemerintahan ini merupakan kebijakan Bupati Tulungagung, setidaknya secara etika ia ingin dalam mewujudkan visi dan misi Gabah, ia dilibatkan.
“Kita berjuang bareng. Masa setelah menang, Wakil Bupati tidak dilibatkan dalam perencanaan dan pelaksanaan pemerintahan,” ungkap Baharudin.
Baharuddin masih optimis bahwa Pemerintahan Kabupaten Tulungagung dapat berjalan dengan baik dan lancar. Namun, ia minta agar Wakil Bupati yang juga bagian dari Kepala Daerah dipandang sebagai kesatuan yang tak terpisahkan. Ke depan, ia berharap akan diajak oleh Bupati Tulungagung dalam merencanakan dan pelaksanaan pembangunan, khususnya dalam mewujudkan visi dan misi Gabah.
“Harapannya, bupati bisa mengundang wakil bupati dalam perencanaan dan pelaksanaan visi misi Gabah. Saya mendukung, saya akan membantu lewat pengawasan dan pembinaan kepada sumber daya manusia atau ASN semua,” ucapnya.
Sementara itu, Eko Puguh Prastijo selaku mediator akan berusaha mempertemukan Bupati dan Wakil Bupati, bahkan dengan tokoh-tokoh politik yang ada di Tulungagung.(jatimtimes-stm/slv)