Beranda Dunia Zohran Mamdani Ukir Sejarah: Wali Kota Muslim Pertama Pimpin New York

Zohran Mamdani Ukir Sejarah: Wali Kota Muslim Pertama Pimpin New York

886
Zohran Mamdani (Shannon Stapleton/Reuters via CNN)

KUBUS.ID – Sosialis demokrat Zohran Mamdani resmi terpilih sebagai Wali Kota New York City, menorehkan sejarah sebagai Muslim dan Asia Selatan pertama yang memimpin kota terbesar di Amerika Serikat. Kemenangan pria berusia 34 tahun ini menandai kemenangan besar bagi gerakan progresif dan kelas pekerja.

Mamdani mengalahkan mantan Gubernur New York Andrew Cuomo untuk kedua kalinya, setelah sebelumnya menyingkirkannya di pemilihan pendahuluan Partai Demokrat pada Juni lalu. Cuomo, yang berharap bangkit dari kekalahan politik masa lalu, kembali tumbang di tangan Mamdani dalam pemilihan umum yang sempat diprediksi tidak berpihak padanya.

“Kita telah memulai era baru politik New York, di mana kekuasaan akhirnya berada di tangan pekerja, bukan miliarder,” ujar Mamdani di hadapan ribuan pendukungnya di Brooklyn, Rabu (5/11) malam waktu setempat, dikutip dari CNN.

Kemenangan Mamdani menjadi tonggak bagi sayap kiri Partai Demokrat, di tengah perpecahan internal partai tentang strategi menghadapi Presiden Donald Trump. Dalam pidato kemenangannya, Mamdani menegaskan visinya:
“Jika ada kota yang bisa menunjukkan kepada dunia cara melawan Trump, itu adalah New York — kota yang melahirkannya.”

Program utamanya mencakup pembekuan sewa untuk warga berpenghasilan rendah, transportasi bus gratis, serta layanan penitipan anak universal yang dibiayai lewat pajak orang kaya.

Perjalanan Politik dari Rapper ke Balai Kota

Lahir di Uganda dan dibesarkan di Afrika Selatan, Mamdani pindah ke New York pada usia tujuh tahun. Putra profesor ternama Mahmood Mamdani dan sutradara India Mira Nair ini sempat dikenal sebagai rapper independen dengan nama “Mr. Cardamom.”

Karier musiknya kerap dijadikan bahan serangan politik lawan. Namun, gaya komunikasinya yang santai dan multibahasa — termasuk dalam Urdu, Bangla, Spanyol, dan Arab — justru membantunya membangun koneksi kuat dengan warga kota yang multikultural.

Kampanyenya yang fokus pada isu keterjangkauan hidup dan keadilan sosial berhasil merebut hati banyak kalangan, dari sopir taksi hingga pekerja restoran.

Sebelum mencalonkan diri, Mamdani mencuri perhatian publik pada 2021 saat bergabung dalam aksi mogok makan sopir taksi New York menuntut penghapusan utang. Dukungan kuat dari komunitas imigran Asia Selatan dan pekerja lapangan menjadi fondasi kekuatan politiknya.

“Tanpa shift malam, tak ada pagi,” katanya dalam kampanye terakhir di pangkalan taksi LaGuardia, kalimat yang kini menjadi simbol perjuangannya.

Mamdani akan resmi dilantik pada 1 Januari 2026, menggantikan Eric Adams. Ia akan memimpin kota dengan populasi 8,5 juta jiwa dan anggaran tahunan mencapai US$115 miliar.

Di usia muda dan dengan latar belakang imigran, Mamdani bukan hanya menghadirkan wajah baru kepemimpinan, tapi juga menandai transformasi politik New York City, dari kota para elit menjadi kota milik rakyat pekerja.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini