Beranda Gaya Hidup Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya

Apa Itu Lavender Marriage? Kenali Konsep dan Maknanya

235

KUBUS.ID – Dalam beberapa tahun terakhir, istilah lavender marriage telah menarik banyak perhatian dan diskusi publik seputar hubungan dan identitas.

Konsep lavender marriage sering dikaitkan dengan konteks sejarah, dan terus berkembang dalam masyarakat modern. Seiring berjalannya waktu, terdapat perubahan dalam menyikapi seksualitas, gender, hubungan percintaan, dan ekspresi pribadi manusia.

Apa itu lavender marriage?

Lavender marriage mengacu pada ikatan antara seorang heteroseksual dan seorang homoseksual, yang sering kali dimaksudkan untuk menyembunyikan orientasi homoseksual. Istilah ini sendiri telah muncul sejak awal abad ke-20.

Konsep ini secara historis berfungsi sebagai sarana untuk melindungi seorang individu dari penilaian dan penganiayaan masyarakat, konsekuensi hukum, atau kesulitan pribadi karena orientasi seksual mereka.

Istilah “lavender” sendiri digunakan untuk mengacu pada warna yang secara tradisional dikaitkan dengan komunitas LGBTQ+.

Sejalan dengan era modern, masyarakat telah lebih banyak menoleransi orientasi seksual lain yang berbeda dari mereka. Oleh karena itu, prevalensi lavender marriage telah menurun secara signifikan.

Kemajuan hukum, perubahan budaya, dan visibilitas LGBTQ+ yang lebih besar telah memungkinkan individu untuk hidup lebih terbuka dan autentik tanpa perlu menyembunyikannya melalui pernikahan dengan seorang heteroseksual, melansir India Today.

Namun, terlepas dari kemajuan tersebut, lavender marriage masih banyak terjadi di beberapa bagian dunia di mana hak-hak kelompok LGBTQ+ belum sepenuhnya diakui atau dilindungi.

Dalam kasus ini, individu mungkin memilih pengaturan semacam itu untuk menghindari diskriminasi, menjaga hubungan kekeluargaan, atau mematuhi harapan masyarakat.

Apa dampak dari lavender marriage?

Keputusan untuk menjalani lavender marriage dapat memiliki konsekuensi pribadi dan sosial. Meskipun pernikahan ini menawarkan kelegaan sementara dari tekanan sosial, hal tersebut sering mengorbankan kehidupan pribadi dan kesejahteraan emosional.

Dalam lavender marriage, seorang individu mungkin mengalami konflik internal, penekanan identitas, dan hubungan interpersonal yang kurang baik.

Terlebih, lavender marriage ini dapat memengaruhi komunitas LGBTQ+ yang lebih luas dengan terus mempertahankan stereotipe serta pelabelan yang diberikan masyarakat, memperkuat norma-norma sosial, dan menunda kemajuan menuju penerimaan dan kesetaraan yang lebih besar.

Selain itu, usaha menjaga kerahasiaan dengan kebohongan yang dilakukan dapat menciptakan jarak dan isolasi emosional, yang melemahkan upaya untuk mewujudkan inklusi dan pemahaman sosial yang lebih baik.

Bagaimana lavender marriage ini berlangsung?

Lavender marriage bisa saja berjalan seperti pernikahan pada umumnya, dengan beberapa cara seperti berikut.

1. Saling memberi pengertian dan kesepakatan

Lavender marriage dimulai dengan menjalin komunikasi dan kesepakatan yang jelas antara kedua pihak. Mereka yang terlibat setuju untuk melangsungkan pernikahan, disertai dengan pemahaman tentang orientasi seksual masing-masing dan alasan pribadi di balik lavender marriage ini.

2. Memberikan perlindungan sosial

Pernikahan ini menjadi sebuah pelindung yang membuat individu bisa menyesuaikan diri dengan harapan masyarakat tanpa menarik perhatian yang tidak semestinya.

3. Meredakan tekanan keluarga

Seringkali, lavender marriage menjadi salah satu jalan yang dilakukan untuk terhindar dari desakan keluarga, yakni untuk menjalani kehidupan tradisional pada umumnya. Keluarga biasanya akan mendesak untuk melakukan pernikahan sesuai dengan usia dan kematangan seseorang untuk membangun keluarga.

4. Membangun persahabatan

Lavender marriage tidak dibangun berdasarkan hubungan romantis. Namun, orang yang menjalani ikatan ini bisa saling mendukung dan menciptakan kebersamaan.

5. Pengasuhan anak

Mengasuh anak sangat mungkin dalam lavender marriage. Pasangan bisa menyediakan lingkungan yang sehat untuk pengasuhan, berbagi peran dan kebahagiaan dalam mengasuh buah hati.

6. Manfaat hukum dan finansial

Di sejumlah negara, pernikahan membawa banyak keuntungan seperti hukum dan finansial. Hal tersebut termasuk kemudahan pajak, hak waris, dan manfaat kesehatan.

Karena tak banyak negara yang melegalkan sesama jenis, pernikahan lavender marriage pun menjadi solusi demi mendapatkan manfaat tersebut.

7. Memfasilitasi kemajuan karier

Dalam jenis profesi tertentu, pernikahan dianggap sebagai penanda stabilitas dan kedewasaan. Bagi individu, kebutuhan akan kemajuan karier menjadi alasan lavender marriage ini.

Sumber: cnnindonesia.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini