Beranda Gaya Hidup Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

Apa yang Terjadi pada Tubuh jika Rutin Minum Teh Jahe Setiap Hari?

4127

KUBUS.ID – Teh jahe adalah salah satu minuman yang banyak dikonsumsi untuk menghangatkan tubuh, terutama pada malam hari dan saat cuaca dingin.

Tak hanya untuk menghangatkan tubuh saja, teh jahe juga menawarkan sejumlah manfaat untuk kesehatan tubuh. Beberapa penelitian menemukan, teh jahe kaya akan senyawa bioaktif disebut gingerol dan shogaol yang terbukti memiliki beragam manfaat kesehatan.

Lantas, apa yang terjadi pada tubuh jika rutin minum teh jahe setiap hari?

Manfaat minum teh jahe setiap hari

1. Meringankan mual dan muntah di pagi hari

Minum teh jahe dapat meredakan gangguan pencernaan yang berhubungan dengan mual dan muntah.

Beberapa peneltian bahkan menunjukkan, jahe terbukti membantu mengatasi mual selama kehamilan, setelah operasi atau kemoterapi, dan mengatasi mabuk perjalanan.

Dikutip dari Eating Well, manfaat jahe dalam meredakan mual dan muntah tersebut sama efektifnya seperti obat antiemetik pada umumnya. Ini berkaitan dengan kandungan senyawa kuat yang disebut 6-gingerol dalam jahe. Senyawa tersebut membantu meredakan mual dengan memblokir beberapa reseptor di usus.

2. Mengurangi peradangan pada tubuh

Manfaat rutin minum teh jahe lainnya adalah mengurangi peradangan pada tubuh. Seperti yang diketahui, peradangan adalah kontributor utama munculnya berbagai penyakit kronis. Oleh karena itu, penting untuk mencegah peradangan tersebut supaya tidak semakin parah.

Untungnya, jahe memiliki senyawa yang dapat membantu tubuh dalam mengatasi peradangan, seperti 6-shogaol, zingerone, dan 8-shoagol. Senyawa-senyawa tersebut bahkan telah diteliti memiliki sifat antiinflamasi pada penyakit autoimun, seperti rheumatoid arthritis, penyakit radang usus, serta psoriasis.

 Jahe dapat memberikan manfaat antiinflamasi dengan mengurangi produksi dan pelepasan molekul inflamasi, seperti prostaglandin E2 dan sitokin pro-inflamasi. Oleh karena itu, minum teh jahe secara teratur dapat menurunkan penanda peradangan yang berhubungan dengan penyakit kronis lainnya.

3. Meredakan nyeri

Dikutip dari Forbes, minum teh jahe secara teratur juga dapat membantu meringankan rasa sakit.

Faktanya, jahe terbukti efektif mengurangi rasa sakit akibat kram menstruasi, terutama bila diminum pada beberapa hari pertama fase menstruasi.

Menurut tinjauan dari enam uji coba berbeda menunjukkan, tidak ada perbedaan signifikan antara jahe dan NSAID, seperti aspirin atau ibuprofen, dalam mengobati nyeri haid. Selain itu, jahe juga dapat membantu meredakan nyeri yang berhubungan dengan nyeri otot, migrain, osteoartritis lutut, dan nyeri punggung bawah kronis.

Efek pengurangan rasa sakit ini mungkin disebabkan oleh sifat antiinflamasi dan antioksidan yang kuat dari jahe. Meski demikian, masih diperlukan penelitian lebih lanjut untuk mengetahui seberapa efektif teh jahe untuk meredakan nyeri.

4. Menjaga gula darah tetap stabil

Beberapa penelitian menunjukkan, jahe dapat meningkatkan pengendalian gula darah. Menurut sebuah ulasan, jahe dapat membantu menurunkan gula darah puasa dan hemoglobin A1C (ukuran kadar glukosa darah selama periode tiga bulan) pada individu dengan diabetes tipe 2.

Meskipun mekanisme pastinya belum sepenuhnya dipahami, para ahli percaya bahwa senyawa dalam jahe meningkatkan pembersihan glukosa di jaringan perifer. Hal ini penting untuk menjaga keseimbangan glukosa darah dan meningkatkan pengendalian diabetes. Sederhananya, jahe dapat membantu memindahkan glukosa dari aliran darah ke dalam sel, sehingga menurunkan kadar gula darah.

Risiko dan efek samping terlalu banyak minum teh jahe

Meskipun minum teh jahe memiliki potensi manfaat yang baik untuk kesehatan, tetapi Food and Drug Administration (FDA) menganggap jahe aman pada dosis hingga 4 gram.

Apabila dikonsumsi secara berlebihan atau dalam jumlah besar, maka teh jahe dapat menimbulkan beberapa efek samping seperti:

  • Mulas Diare
  • Iritasi mulut
  • Risiko pendaraan bagi mereka yang mengonsumsi obat-obatan tertentu.

Karena dapat menurunkan gula darah, mengonsumsi jahe bersamaan dengan obat antidiabetes juga dapat meningkatkan risiko hipoglikemia (atau gula darah rendah). Jahe juga dapat meningkatkan risiko hipotensi, atau tekanan darah rendah, jika dikonsumsi bersamaan dengan penghambat saluran kalsium, karena dianggap memiliki mekanisme kerja yang sama.

Oleh karena itu, seseorang harus berkonsultasi dengan dokter sebelum menjadikan teh jahe sebagai rutinitas harian, terutama jika sedang mengonsumsi obat-obatan, sedang hamil, atau menyusui.

Sumber: kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini