Beranda Gaya Hidup Hangatkan Makanan di Microwave Pakai Wadah Plastik Bahaya, Ini Sebabnya

Hangatkan Makanan di Microwave Pakai Wadah Plastik Bahaya, Ini Sebabnya

2559

KUBUS.ID — Menghangatkan makanan di microwave memang memudahkan, tapi jangan sembarangan pilih wadah makanan. Ahli ingatkan hindari pemakaian wadah plastik karena membahayakan kesehatan.

Penggunaan microwave membuat masak lebih praktis dan nyaman. Microwave beberapa fungsi, termasuk menghangatkan makanan dengan mudah.

Namun masih banyak orang keliru saat menghangatkan makanan di microwave. Mereka asal-asalan memilih wadah, seperti menggunakan wadah plastik untuk menaruh makanan.

Penggunaan wadah plastik saat menghangatkan makanan di microwave sangat tidak disarankan oleh pakar. Profesor bidang ilmu toksikologi, Phoebe Stapleton mengatakan panas dari microwave bakal membuat senyawa kimia dalam plastik terpapar ke makanan yang sedang dipanaskan.

Bahkan menurut toksikologis Kelly Johnson-Arbor, bahaya serupa bakal terjadi sekalipun seseorang menggunakan wadah plastik dengan label “microwave safe”. Sebab label itu hanya menunjukkan wadah plastik tidak akan mudah meleleh saat digunakan beberapa kali di microwave.

“Meskipun struktur kimia produk plastik stabil, tapi bahan kimia dapat larut dari plastik dalam kondisi tertentu, termasuk paparan suhu tinggi seperti yang terjadi selama pemanasan dengan microwave,” kata Johnson-Arbor.

Bahan kimia tersebut termasuk bisphenol-A (BPA) dan ftalat. Keduanya dapat terakumulasi dalam jaringan tubuh dan dikaitkan dengan efek kesehatan yang negatif

“Pemanasan dengan microwave juga dapat meningkatkan pelepasan partikel plastik kecil yang disebut mikroplastik ke dalam makanan dan minuman,” kata Johnson-Arbor.

Wadah plastik bebas BPA atau microwave-safe tak berarti aman

Stapleton menegaskan menghangatkan makanan dengan wadah plastik apapun sebenarnya tidak ideal. Namun jika terpaksa harus menggunakannya, Johnson-Arbor menyarankan penggunaan wadah plastik dengan label “BPA-free”.

“Namun, wadah yang diberi label bebas BPA masih mungkin mengandung bahan kimia bisfenol yang berpotensi berbahaya lainnya,” Johnson-Arbor.

Stapleton pun setuju. Meski sebuah produk wadah plastik disebut aman untuk microwave, tapi tidak berarti aman untuk kesehatan manusia. Menurutnya, tidak ada produk plastik yang ‘aman’.

“Secara umum, orang harus menghindari memanaskan semua produk plastik dalam microwave, terlepas dari jenis plastik atau plastik yang digunakan untuk membuatnya,” kata Jordan Kuiper, Ph.D. epidemiologis dari George Washington University Milken Institute School of Public Health.

Lantas apa efeknya jika seseorang menghangatkan makanan di microwave pakai wadah plastik? Jika praktik ini dilakukan sekali atau dua kali saja, maka efeknya tak begitu terlihat. Beda halnya jika seseorang terbiasa melakukannya.

Efek menghangatkan makanan di wadah plastic

Stapleton menjelaskan, “Penggunaan wadah plastik terus menerus meningkatkan paparan dan dosis terhadap bahan kimia yang telah menunjukkan risiko penyakit termasuk kanker, gangguan endokrin dan masalah kesuburan, serta penyakit metabolik dan neurologis.”

Kuiper mengatakan bahwa para ilmuwan juga baru mulai memahami dampak kesehatan yang dapat ditimbulkan dari paparan nanoplastik pada manusia.

“Studi terbaru telah menemukan partikel plastik ini di jaringan manusia yang jelas-jelas tidak seharusnya, termasuk otak, jantung, plasenta, dan testis,” katanya.

Kuiper juga mengutip sebuah studi yang baru-baru ini diterbitkan di New England Journal of Medicine yang menemukan risiko serangan jantung, stroke, atau kematian 4,5 kali lebih tinggi pada orang yang terdeteksi nanoplastik dalam sistem kardiovaskular mereka.

“Untuk bahan kimia yang digunakan sebagai plasticizer selama produksi produk plastik, mereka cenderung diklasifikasikan sebagai bahan kimia pengganggu endokrin, bahan kimia yang mampu mengganggu hormon dalam tubuh manusia,” kata Kuiper.

Secara keseluruhan, pakar sepakat sebaiknya hindari menggunakan wadah plastik saat menghangatkan makanan di microwave. “Jika memungkinkan, sangat disarankan untuk menggunakan produk yang terbuat dari kaca sebagai solusi,” tutup Kuiper.

Sumber : detik.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini