
KUBUS.ID – Merespons keluhan warga yang viral di media sosial tentang dugaan Pertalite campur air, tim gabungan dari Satreskrim Polres Kediri Kota, Pertamina Region Kediri, dan Dinas Perdagangan dan Perindustrian (Disperdagin) Kota Kediri langsung bergerak cepat.
Petugas gabungan melakukan inspeksi mendadak (sidak) ke tiga SPBU di wilayah Kota Kediri yakni di SPBU Joyoboyo di Jalan Kilisuci, SPBU Baruna di Jalan Ahmad Dahlan, dan SPBU Ngampel di Jalan M.T. Haryono.
Sidak berlangsung dengan pemeriksaan ketat menggunakan tiga alat utama: pasta air, bejana ukur, dan density meter. Tujuannya satu, memastikan kualitas dan takaran BBM tetap sesuai standar. Respons Cepat atas Keluhan Warga
Kasat Reskrim Polres Kediri Kota AKP Cipto Dwi Leksana mengatakan, langkah ini merupakan bentuk respons cepat terhadap keresahan masyarakat.
“Kami bergerak untuk memastikan kualitas dan kuantitas BBM yang beredar di Kediri tetap sesuai standar. Pengawasan akan terus kami lakukan secara rutin,” tegasnya.
Berdasarkan hasil pemeriksaan awal, kata AKP Cipto, tidak ditemukan indikasi adanya campuran air atau pelanggaran standar mutu. Semua sampel BBM masih dalam batas toleransi normal, baik dari sisi kualitas maupun takaran. Meski begitu, pihak kepolisian tetap akan menelusuri laporan warga yang motornya tersendat atau mogok usai mengisi Pertalite.
Sementara itu, Sales Branch Manager Pertamina Region Kediri, Anwar Hidayat, memastikan bahwa semua jenis BBM — mulai dari Pertalite, Pertamax, Pertamax Turbo hingga Biosolar — dalam kondisi aman.
“Alhamdulillah, hasil pengujian visual dan pengukuran takaran berada dalam rentang toleransi. Density Pertalite juga sesuai standar, di kisaran 0,715 sampai 0,770,” jelas Anwar.
Pertamina bahkan mengambil sampel Pertalite dari beberapa SPBU di Kediri, Joyoboyo, Nganjuk, Tuban, dan Surabaya untuk diuji lebih lanjut di laboratorium Surabaya dan Kilang Balongan.
“Produk Pertalite sejauh ini belum mengandung etanol. Tapi kami tetap uji di laboratorium agar benar-benar terjamin kualitasnya,” tambahnya.
Ada Posko Pengaduan Konsumen sebagai bentuk tanggung jawab, Pertamina membuka 17 posko pengaduan di wilayah Jawa Timur, Bali, dan Nusa Tenggara, dua di antaranya berada di Kediri.
Warga yang merasa kendaraannya bermasalah setelah mengisi BBM bisa melapor ke SPBU terdekat dengan membawa struk pembelian dan data kendaraan, atau langsung menghubungi call center 135.
“Sudah ada satu laporan dari konsumen di Kediri yang kami tindak lanjuti. Setelah dicek, memang motor sempat brebet usai isi Pertalite, dan kami berikan kompensasi,” ungkap Anwar.
Polres Kediri Kota menegaskan akan terus berkoordinasi dengan Pertamina dan Pemkot Kediri untuk memastikan distribusi BBM aman dan sesuai standar. Tujuannya sederhana:
agar masyarakat bisa berkendara dengan tenang, tanpa khawatir motor mogok di tengah jalan karena Pertalite tercampur air. (atc)
































