KUBUS.ID — Mencuci muka dengan sabun mandi mungkin dirasa lebih praktis bagi sebagian orang. Sebab, kita bisa menggunakan satu produk untuk dua area tubuh sekaligus.
Selain itu, ketika mendesak, misalnya tak punya sabun cuci muka, menggunakan sabun mandi pun menjadi alternatif.
Namun, hal ini ternyata tidak baik bagi kulit, terutama kulit wajah. Secara umum, sabun mandi terlalu keras untuk kulit wajah kita yang lembut, seperti dilansir Healthline.
Kebanyakan sabun mandi memiliki pH tinggi untuk menghilangkan kotoran dan minyak di tubuh. Namun, formulasi tersebut tidak pas untuk menghilangkan kotoran dan minyak di kulit wajah.
Lalu, apa saja efek cuci muka pakai sabun mandi? Berikut ulasannya.
Efek cuci muka pakai sabun mandi
1. Kulit iritasi
Sabun mandi seringkali diberi wewangian dan pewarna. Bahan kimia tersebut bisa mengiritasi kulit muka yang sensitif.
Iritasi juga bisa disebabkan oleh formulasi dari sabun mandi yang abrasif di kulit muka. Sebagai hasilnya, kamu mungkin akan melihat kulit memerah, gatal, atau memunculkan bercak.
2. Kulit kering
Sabun pembersih muka harus memiliki bahan-bahan yang melembapkan.
Namun, bahan tersebut tidak terkandung di sabun mandi, sehingga menggunakannya di muka bisa menghilangkan kelembapan di kulit.
3. Berjerawat
Ahli dermatologi kosmetik bersertifikasi sekaligus dokter bedah Mohs di Shafer Clinic di New York City, Dendy Engelman, MD, FACMS, FAAD menyebutkan, efek lainnya yang mungkin muncul jika menggunakan sabun mandi untuk wajah adalah berjerawat.
Apalagi, kulit wajah cenderung lebih tipis dan sensitif daripada kulit tubuh.
Hal itu karena penggunaan sabun mandi memicu peningkatan kadar pH kulit dan mengganggu produksi minyak alami kulit.
“Sehingga menimbulkan efek samping yang tidak diinginkan, seperti kulit menjadi kering, kemerahan, sensitif, dan berjerawat,” ujar Engelman, seperti dilansir Byrdie.
Jika ingin mencegah timbulnya jerawat, tentunya kita harus mencari sabun pembersih wajah yang sesuai, misalnya mencari pembersih pembersih dengan bahan anti jerawat seperti asam salisilat.
Sumber : kompas.com