KUBUS.ID – Dinas Tenaga Kerja (Disnaker) Kabupaten Kediri mencatat ada 923 orang yang menjadi Pekerja Migran Indonesia (PMI) hingga pertengahan tahun 2024. Jumlah ini naik 30 persen dibanding tahun sebelumnya yang mencapai 771 orang.
Kepala Bidang (Kabid) Penempatan Kerja Disnaker Pramudianto menuturkan dari 26 kecamatan di Kabupaten Kediri, ada enam kecamatan yang menjadi kantong penyedot PMI terbanyak. Diantaranya adalah Kecamatan Ringinrejo, Ngancar, Wates, Kandat, Kras dan Gurah.
“Mereka paling besar memilih di Asia Pasific. Ada dua negara favorit yakni di Taiwan dan Hongkong,” katanya Rabu (21/8/2024).
Menurut dia, ada dua faktor yang mempengaruhi pekerja tersebut memilih ke luar negeri. Diperkirakan karena melihat kesuksesan sebagian pekerja sepulang dari luar negeri kemudian sebagian PMI merasa kesulitan untuk mencari pekerjaan di Kediri. Selain itu, adapula dominasi pengaruh banyaknya PMI yang pulang dari luar negeri sukses mengelola pendapatan dan dijadikan modal usaha di kampung halaman.
“Sedangkan sektor pekerjaan PMI ialah asisten rumah tangga, driver, dan pekerja pabrik, dengan dominasi para PMI perempuan,” ungkapnya.
Apabila dibandingkan keberadaan PMI ini, secara presentase sebesar 70 persen perempuan, sedangkan laki-laki hanya 30 persen. Tak hanya itu, ada juga PMI yang gagal berangkat ke negara tujuan. Sejumlah permasalahan kegagalan mayoritas disebabkan karena tidak sesuai dengan jenis pekerjaan yang dituju.
“Untuk satu harinya yang datang ke Disnaker mengajukan persyaratan ke luar negeri ada sekitar 4-6 orang,” bebernya.(sya/stm)