Jakarta, (KUBUS.ID) – Bencana alam yang terjadi di berbagai daerah menjadi pelajaran berharga bagi umat manusia. Ustadz Adi Hidayat (UAH) mengajak masyarakat untuk meninjau ulang makna bencana, tidak semata sebagai fenomena alam acak, tetapi juga sebagai peringatan atas kemerosotan moral dan pelanggaran etika manusia.
Menurut Ustadz Adi Hidayat, banyak bencana mulai dari gempa, banjir, longsor yang muncul di berbagai daerah belakangan ini bisa dipahami sebagai akibat dari rusaknya perilaku manusia: kemaksiatan, kezaliman, pengingkaran terhadap nilai agama dan sosial.
“Sejak masa Rasulullah, umat manusia diuji. Namun setelah beliau wafat, banyak yang meninggalkan ajaran, dan mereka yang mulai jauh dari ketaatan boleh jadi sudah pantas untuk diingatkan, bahkan dihukum,” kata Ustadz Adi, dikutip dari kanal YouTube Adi Hidayat Official, Selasa (2/12/2025).
Di sisi lain, Ustadz Adi menekankan bahwa ketika manusia bertaubat secara massal, rahmat Allah bisa menunda atau membatasi malapetaka agar tidak terjadi bencana besar.
Karena itu, ia menyerukan pentingnya introspeksi diri, memperbaiki akhlak, kembalinya masyarakat pada ajaran agama, dan upaya menjaga hubungan baik antar manusia serta lingkungan sebagai upaya pencegahan bencana, bukan hanya bergantung pada mitigasi fisik.
Pandangan yang disampaikan UAH memberi sudut pandang spiritual/etis terhadap bencana, memperkaya pemahaman kita bahwa bencana alam bukan melulu soal tektonik/geografis, tapi juga cermin kondisi manusia. Di tengah maraknya peristiwa alam seperti gempa, longsor dan banjir, renungan ini bisa menggelitik kesadaran kolektif bahwa kemajuan moral dan spiritual bisa menjadi bagian dari mitigasi.
Walau demikian, penting juga diingat bahwa dari perspektif ilmiah, banyak bencana memang dipicu faktor alam, di antaranya pergeseran lempeng, cuaca ekstrem, degradasi lingkungan, sehingga pencegahan teknis (seperti kesiapsiagaan, pembangunan berkelanjutan, mitigasi risiko) tetap krusial.(adr)

































