KUBUS.ID – Penyebaran kasus Cacar Monyet kembali menjadi kewaspadaan bagi masyarakat Indonesia, setelah dua tahun terakhir Cacar Monyet atau Monkey Pox menyebar dan menjadi isu global. Diketahui Badan Kesehatan Dunia, World Health Organization (WHO) telah menetapkan Monkey Pox sebagai keadaan darurat kesehatan masyarakat global untuk yang kedua kalinya.
Kata Kepala Dinkes Kab Blitar dr. Christine Indrawati M. Kes, Monkey Pox pertama kali ditemukan pada monyet saat penelitian sekitar tahun 1960. Sepuluh tahun kemudian di Afrika ditemukan ciri-ciri kasus yang sama dengan cacar monyet, pada manusia. Adapun gejala cacar monyet hampir sama dengan cacar air, seperti demam, ruam, dan bintik-bintik berair. Namun, ada perbedaan yang signifikan yaitu disertai pembengkakan kelenjar getah bening.
Hingga saat ini, belum ada obat khusus yang dapat membunuh virus cacar monyet secara langsung. Namun, pengobatan umumnya bersifat suportif, dan dalam banyak kasus, tubuh penderita dapat sembuh dengan sendirinya jika daya tahan tubuhnya baik. Selain itu, penerapan perilaku hidup bersih dan sehat (PHBS) dapat membantu mencegah penularan.
Kepala Dinkes Kab Blitar dr. Christine Indrawati M. Kes menambahkan Berdasarkan data global, tercatat kasus cacar monyet yang mengakibatkan kematian sekitar 3%. Namun, di Kota Blitar, saat ini tidak ada laporan kasus cacar monyet, sehingga warga diharapkan tetap tenang namun tetap waspada terhadap gejala virus cacar monyet. (rif)