Beranda Gaya Hidup Kenapa Anak Tantrum? Pahami Penyebab dan Cara Menghadapinya

Kenapa Anak Tantrum? Pahami Penyebab dan Cara Menghadapinya

1910
Ilustrasi anak tantrum (Shutterstock/Ground Picture)

KUBUS.IDTantrum adalah ledakan emosi yang sering terjadi pada anak usia 1 hingga 4 tahun. Biasanya ditandai dengan tangisan, teriakan, atau bahkan perilaku seperti berguling di lantai saat keinginannya tidak terpenuhi. Meski terkadang membuat orangtua merasa kewalahan, tantrum adalah bagian normal dari tumbuh kembang anak dalam belajar mengelola emosi.

Penyebab Anak Tantrum

Melansir Kompas, tantrum umumnya terjadi ketika anak merasa frustrasi atau kesulitan mengungkapkan keinginannya dengan kata-kata. Beberapa penyebab tantrum pada anak antara lain:

  1. Kesulitan berkomunikasi – Anak belum bisa menyampaikan keinginan secara verbal.
  2. Mencari perhatian – Anak ingin perhatian dari orangtua atau orang di sekitarnya.
  3. Menginginkan sesuatu – Seperti camilan atau mainan yang tidak diperoleh.
  4. Menghindari tugas – Anak tidak ingin melakukan sesuatu, seperti merapikan mainan.
  5. Kelaparan atau kelelahan – Ketika tubuh anak kekurangan energi atau istirahat.

Anak balita, yang tengah belajar mandiri, seringkali merasa konflik antara keinginan untuk eksplorasi dan kebutuhan akan perhatian orangtua. Ketika tidak dapat mengungkapkan perasaan, tantrum menjadi cara mereka untuk melampiaskan emosi.

Kapan Orangtua Perlu Khawatir?

Tantrum yang berlangsung antara 2 hingga 15 menit masih tergolong wajar. Namun, jika tantrum berlangsung lebih lama, lebih dari 15 menit, atau sangat intens dengan kekerasan, sebaiknya orangtua konsultasikan dengan dokter atau psikolog anak.

Umumnya, tantrum akan berkurang saat anak mulai bersekolah dan dapat lebih mudah mengekspresikan perasaan melalui kata-kata.

Tanda-Tanda Anak Mengalami Tantrum

Anak yang sedang tantrum dapat menunjukkan perilaku seperti:

  • Merengek, menangis, atau berteriak.
  • Menendang, memukul, atau mencubit.
  • Mengayunkan tangan atau kaki secara agresif.
  • Menahan napas atau menunjukkan tanda-tanda emosi lainnya.
Cara Menghadapi Anak Tantrum

Sebagai orangtua, penting untuk tetap tenang dan tidak terbawa emosi. Cobalah untuk membantu anak mengenali dan memahami emosinya, misalnya dengan berkata, “Mama tahu kamu sedih karena harus berhenti bermain.”

Selain itu, beri anak ruang untuk menenangkan diri. Jika memungkinkan, alihkan perhatian mereka ke hal lain. Untuk mencegah tantrum, pastikan kebutuhan dasar anak selalu terpenuhi, seperti makanan, tidur yang cukup, dan perhatian yang konsisten.

Dengan memahami penyebab dan cara menghadapi tantrum, orangtua dapat membantu anak melalui fase ini dengan lebih efektif.(adr)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini