Beranda Gaya Hidup Makanan untuk Anak Dihangatkan Berkali-kali, Nutrisinya Berkurang?

Makanan untuk Anak Dihangatkan Berkali-kali, Nutrisinya Berkurang?

1132

KUBUS.ID — Setiap orangtua pasti menginginkan anaknya untuk menyantap makanan segar yang baru selesai dimasak.

Namun, ada beberapa hal yang membuat makanan tidak bisa langsung dimakan, salah satunya karena nafsu makan anak sedang menurun.

Alhasil, makanan terpaksa disimpan di dalam kulkas untuk dihangatkan pada lain waktu saat anak sudah mau makan.

Apakah cara tersebut dapat membuat nutrisi dalam makanan berkurang? Berikut ulasannya.

Nutrisi makanan dihangatkan berkali-kali 

Menurut dokter spesialis anak dr. Kristian Wongso G., DTM&H, M.Sc., M.Krim., Sp.A, perbedaan nutrisi atau gizi dalam makanan anak yang dihangatkan tak terlalu signifikan, sehingga tidak menjadi masalah jika masih dilakukan.

“Untuk masalah gizi, itu enggak akan terlalu signifikan berbeda banget. Jadi, enggak apa-apa,” ungkap Kristian dalam diskusi daring beberapa waktu lalu.

Kristian tidak menampik bahwa makanan memang lebih ideal ketika disajikan pada anak saat masih segar.

Namun, yang menjadi perhatian adalah risiko kontaminasi ketika orangtua menyimpan makanan di kulkas dan menghangatkannya kembali.

Pasalnya, makanan bakal dipindah-pindahkan beberapa kali ke tempat yang berbeda sampai akhirnya dimakan oleh si kecil.

“Makanan yang sudah dimasak, lalu ditaruh di mangkuk. Kemudian dipindahkan lagi ke wadah untuk masuk ke dalam kulkas,” papar Kristian.

 Selanjutnya, makanan dikeluarkan untuk didiamkan beberapa menit sebelum dihangatkan. Lalu, makanan dipindahkan ke wajan untuk dihangatkan, dan dipindahkan ke piring agar siap disantap oleh anak.

“Saat makanan dikeluarin untuk didiamkan beberapa menit, itu sudah ada risiko atau kemungkinan kuman-kuman berkembang biak,” ucap Kristian.

Oleh karena itu, sebaiknya orangtua lebih berupaya membujuk sang buah hati agar langsung menyantap makanannya saat baru selesai dimasak.

Salah satu caranya adalah dengan ikut makan bersama mereka.

Ketika makan, buatlah seolah-olah makanan terasa sangat lezat.

“Contohnya kayak, ‘wah ini makanannya enak, buahnya enak’,” tutur Kristian.

Sebab, anak adalah peniru. Jika orangtua ingin anak lebih berselera dalam menyantap makanan, cara tersebut cukup efektif.

Sumber : kompas.com

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini