Beranda Jawa Timur Wabup Kediri, Tanam Jagung Dukung Swasembada Pangan

Wabup Kediri, Tanam Jagung Dukung Swasembada Pangan

141

KUBUS.ID – Pemerintah Kabupaten Kediri kembali melaksanakan program penanaman jagung sebagai bagian dari upaya mendukung swasembada pangan nasional. Program ini sejalan dengan kebijakan yang dicanangkan Presiden Republik Indonesia Prabowo Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan di seluruh daerah.

Kegiatan berlangsung di Desa Deyeng, Kecamatan Ringinrejo, Kabupaten Kediri, Selasa (21/1/2025), dengan dihadiri Wakil Bupati Kediri Dewi Mariya Ulfa yang melibatkan berbagai instansi, termasuk Polres Kediri, Kodim 0809 Kediri, Dinas Pertanian, Perhutani, serta para pemangku kepentingan di sektor pertanian dan peternakan.

Wakil Bupati Kediri, Dewi Mariya Ulfa, mengatakan, bahwa dalam program ini para petani mendapat bantuan benih jagung sebagai bagian dari gerakan penanaman jagung serentak di lahan seluas satu juta hektare.

“Wilayah Ringinrejo dipilih karena memiliki potensi besar dalam sektor pertanian dan peternakan, terutama dalam mendukung produksi jagung dan telur,” katanya.

Di kawasan ini, terdapat sekitar 140 ribu petani dengan lahan pertanian seluas 706 hektare yang ditanami padi, serta 1.207 hektare lahan jagung yang mampu menghasilkan 8.330 ton jagung pipil kering. Program ini diharapkan dapat meningkatkan harga jagung di tingkat petani, dari sebelumnya sekitar Rp4.600 per kilogram menjadi minimal Rp5.500 per kilogram.

Selain mendukung ketahanan pangan, panen jagung ini juga dapat menjadi sumber pakan ternak, terutama bagi peternak ayam yang banyak terdapat di kawasan Ringinrejo. Dengan harga jagung yang stabil, diharapkan harga telur juga tetap terkendali, sehingga turut berkontribusi pada program makan bergizi gratis bagi masyarakat.

Sementara itu, Kapolres Kediri AKBP Bimo Ariyanto menjelaskan, bahwa total lahan yang digunakan untuk program ini mencapai 170 hektare di wilayah Kabupaten Kediri. Targetnya, produksi jagung dapat meningkat dari rata-rata 4-6 ton per hektare menjadi 8 ton per hektare dengan penggunaan bibit unggul, pemupukan yang tepat, serta pengendalian hama yang lebih baik.

“Pada Desember 2024, kami telah menanam di lahan seluas 90 hektare, dan pada Januari 2025 ini, kami lanjutkan dengan 60 hektare tambahan,” kata AKBP Bimo.(atc)

TINGGALKAN KOMENTAR

Silakan masukkan komentar anda!
Silakan masukkan nama Anda di sini