KUBUS.ID – Video perundungan siswa SMPN 3 Doko Blitar beredar luas di media sosial. Kepala Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar, Adi Andaka, mengatakan insiden tersebut terjadi Jumat (17/7) usai kerja bakti penutupan Masa Pengenalan Lingkingan Sekolah (MPLS). Dari laporan yang diterima, sudah ada pertemuan antara orang tua korban dan keluarga siswa yang terlibat dimediasi sekolah dan pamong desa.
Adi Andaka menambahkan sementara muncul kesepakatan diselesaikan secara kekeluargaan dengan beberapa permintaan dari ortu kelas
“wali siswa dan keluarga korban dipertemukan di balai kelurahan ada pamong desa, Babinsa Babinkambtibmas. Ada kesepakatan kejadian tersebut jadi yang pertama dan terakhir,” kata Adi, Minggu (20/7).
Dinas Pendidikan Kabupaten Blitar masih meminta sekolah untuk terus mengawal dan memberikan pendampingan pada korban. Para siswa yang terlibat akan dilakunan pembinaan lebih lanjut.
Sementara itu, Kasi Humas Polres Blitar Ipda Putut Siswahyudi mengatakan kasus tersebut sudah masuk laporan dan ditangani Unit PPA Satreskrim Polres Blitar.
“Sudah di tangani Polres (Blitar), nanti laporan lengkap menyusul,” ujarnya melalui pesan singkat, Senin (21/7). Sebelumnya, video perundungan tersebut viral di media sosial. Terlihat salah satu siswa bersandar di dinding, dikerumuni belasan siswa dan diantaranya melakunkan penganiayaan tanpa ada yang memisahkan. Korban sempat terlibat saling ejek dengan beberapa teman. Namun keributan tersebut meluas dan mengarah pada aksi bullying massal yang dilakukan secara bersama-sama. (nhd)
