KUBUS.ID – Dinas Kesehatan (Dinkes) Kabupaten Blitar mencatat sebanyak 70 kasus chikungunya ditemukan di wilayah Kabupaten Blitar hingga akhir Oktober 2025. Kepala Dinas Kesehatan Kabupaten Blitar, dr. Christine Indrawati, M.Kes, menjelaskan bahwa angka tersebut sedikit meningkat dibandingkan bulan sebelumnya, namun masih dalam kategori terkendali.
“Kasus chikungunya memang naik sedikit, tetapi tidak signifikan. Kami tetap mengimbau masyarakat untuk waspada, terutama di masa pancaroba seperti sekarang ini,” ujar dr. Christine.
Menurutnya, chikungunya merupakan penyakit akibat virus yang ditularkan melalui gigitan nyamuk, dan umumnya muncul saat pergantian musim. Ia menambahkan, gejala chikungunya berbeda-beda tergantung daya tahan tubuh masing-masing penderita, antara lain demam, nyeri sendi, dan ruam pada kulit. Untuk mempercepat pemulihan, masyarakat disarankan banyak beristirahat, melakukan aktivitas fisik ringan, mengonsumsi makanan bergizi, dan rutin mengonsumsi vitamin.
“Kasus terbanyak terjadi pada usia produktif karena aktivitas mereka tinggi dan sering berada di luar rumah,” imbuhnya.
dr. Christine juga mengingatkan pentingnya menjaga kebersihan tubuh dan lingkungan. Baju berkeringat yang digantung di belakang pintu itu sangat disukai nyamuk. Selain itu, tumpukan barang bekas yang bisa menampung air juga perlu dibersihkan.
Sebagai langkah pencegahan, dr. Christine mengimbau masyarakat untuk menerapkan gerakan 3M Plus — menguras, menutup, dan memanfaatkan kembali barang bekas yang berpotensi menjadi tempat berkembang biak nyamuk, serta menambah langkah seperti menabur larvasida dan menjaga kebersihan lingkungan sekitar.(slv)
