KUBUS.ID – Sejumlah warga di Kota Kediri mulai mengeluhkan kelangkaan gas LPG 3 kilogram di pasaran. Evi Kamala, salah seorang warga di Kelurahan Pakunden Kecamatan Pesantren Kota Kediri mengaku sulit mencari elpiji 3 kilogram. Ia sudah berkeliling ke beberapa pangkalan, namun tidak berhasil mendapatkannya. Evi tidak mengetahui penyebab pasti kelangkaan gas elpiji, hanya menduga para pengusaha besar turut menggunakan gas elpiji 3 kilogram. Ia berharap kelangkaan ini bisa segera teratasi, apalagi ia hanya pelaku UMKM.
“Kelangkaan elpiji ini kemungkinan banyak pengusaha rumah makan besar yang menggunakan elpiji 3kg. Seharusnya mereka menggunakan elpiji ukuran besar atau yang warna pink,” kata Evi kepada Jurnalis Radio ANDIKA Anto Christian.
Sementara itu, salah satu pemilik agen elpiji di Kelurahan Pakunden, Nurna mengakui ada penurunan stok gas elpiji 3 kilogram dari distributor. Sejak akhir bulan lalu pengiriman berkurang, yang awalnya 100 menjadi 60 tabung gas elpiji. Agar semua masyarakat kebagian jatah, Nurna juga melakukan pembatasan pembelian yakni maksimal satu tabung gas elpiji 3 kg per ibu rumah tangga, dan maksimal dua tabung untuk para pelaku usaha kecil.
“Untuk pelanggan ya saya utamakan. Kalau rumah tangga 1 tabung, kalau UMKM 2 tabung. Kelangkaan ini terjadi sejak seminggu yang lalu,” tegasnya.
Nurna menambahkan dirinya tetap memprioritaskan para pelaku usaha UMKM dan mengikuti kebijakan pembelian elpiji menggunakan fotokopi Kartu Tanda Penduduk (KTP) yang mulai berlaku efektif per 1 Juni 2024 lalu.(atc/hil)
