KUBUS.ID – Komisi Pemilihan Umum (KPU) Kabupaten Kediri sedang melakukan tahapan pencocokan dan penelitian (coklit) data pemilih pada Pilkada 2024. Petugas Pemuktahiran Data Pemilih (Pantarlih) berusaha menyelesaikan target 100 persen pada pekan ini.
Divisi Sosdiklih, Parmas dan SDM KPU Kabupaten Kediri, Eka Septiawan mengatakan pelaksanaan coklit data pemilih untuk warga Kabupaten Kediri di Pilkada 2024 sudah mencapai 80,26 persen atau 1.019.018 juta jiwa. Artinya masih ada 20 persen atau kurang 250 ribu orang yang belum tercoklit.
“Kita maksimal, dalam minggu ini agar bisa 100 persen,” kata Eka saat ditemui Jurnalis Radio ANDIKA Isa Anshori, Selasa (9/7/2024).
Dalam pelaksanaannya, petugas Pantarlih hingga saat ini terus melakukan coklit di wilayahnya masing-masing. Secara keseluruhan, jumlah masyarakat yang sudah tercoklit di setiap kecamatan memang berbeda. Ada kecamatan yang progres coklitnya sudah mencapai 96 persen seperti di Kecamatan Grogol. Adapun yang masih sedikit seperti di Purwoasri dan Pare.
Eka menyebut, ada beberapa kendala yang dialami petugas Pantarlih seperti jaringan internet di wilayah pegunungan maupun pemeliharaan aplikasi e-coklit. Seperti di Kecamatan Badas dengan progres coklit mencapai 70 persen, namun di dalam aplikasi e-coklitnya masih sampai 60 persen.
“Bila itu terjadi maka proses coklit dilakukan secara offline dan ketika sudah ada jaringan baru di input,” ungkapnya.
Terkait dengan antisipasi kecurangan, pihak KPU Kabupaten Kediri sudah berkoordinasi dengan Bawaslu Kabupaten Kediri untuk pengawasan. Sebab beberapa hari lalu terdapat temuan Bawaslu adanya indikasi joki Pantarlih.
“Memang kemarin ada di satu Desa Putih Kecamatan Gampengrejo, tapi sudah kita tindak lanjuti dengan melakukan coklit ulang,” terang Koordinator Divisi Pencegahan, Parmas dan Humas Bawaslu Kabupaten Kediri, Siswo Budi Santoso.(sya/hil)