KUBUS.ID – Beras Stabilisasi Pasokan dan Harga Pangan (SPHP) yang merupakan program pemerintah yang dijalankan sesuai dengan amanat Undang-Undang Nomor 18 Tahun 2012, saat ini langka di beberapa pasar tradisional di Kota Kediri. Menyikapi hal itu, Perum Bulog Kediri angkat bicara.
Berdasarkan keterangan dari Perum Bulog Kediri, bahwa pasokan beras SPHP di beberapa toko pasar tradisional diwilayah kerjanya memang dihentikan atau di blacklist. Untuk pasar tradisional diwilayah Kabupaten Nganjuk dihentikan pasokannya pada bulan Januari. Kemudian untuk Kabupaten Kediri dihentikan Februari, dan Kota kediri dihentikan pada Maret.
Kepala Perum Bulog Kediri IMAM MAHDI saat ditemui Jurnalis Radio ANDIKA ANTO CHRISTIAN mengatakan, sebagai gantinya dimasing – masing pasar tradisional diwilayah kerjanya, dibuatkan toko TPID yang berada dibawah kewenangan Tim TPID wilayah masing – masing yang dikhususkan untuk menjual beras SPHP. Hal itu dilakukan, karena banyak pedagang yang menerima pasokan beras SPHP dari Perum Bulog, menaikkan harga diatas HET beras SPHP.
Untuk diketahui, Badan Pangan Nasional (Bapanas) menaikkan Harga Eceren Tertinggi (HET) beras Bulog merek SPHP semula 10.900 rupiah per kilogram atau 54.500 rupiah per 5 kilogram, menjadi Rp 12.500 rupiah per kilogram atau 62.500 per 5 kilogramnya. Kenaikan HET beras SPHP itu dilakukan lantaran menyesuaikan biaya produksi beras saat ini. Diharapkan dengan adanya kenaikan HET, petani bisa lebih mendapatkan untung.(atc/ikj)