KUBUS.ID – Alami penurunan harga pada beberapa komoditas, Indeks Harga Konsumen (IHK) Kota Kediri Bulan Juni 2024 secara year-on-year (y-on-y) berada pada peringkat terendah se-Jawa Timur yakni pada angka 1,72 persen. Sedangkan secara month-to-month (m-to-m), menurut Kepala Badan Pusat Statistik Kota Kediri Pardjan, angka inflasi Kota Kediri sebesar -0,33 persen.
“Di bulan Juni kemarin pada komoditas-komoditas yang dilakukan pemantauan oleh tim kami banyak yang mengalami penurunan harga komoditas dan akhirnya terjadi deflasi,” kata Pardjan, dikutip Jurnalis Radio ANDIKA, Jumat (5/7).
Apabila dibandingkan dengan inflasi Jawa Timur, secara m-to-m inflasi Jawa Timur lebih rendah dibandingkan Kota Kediri yakni -0,37 persen. Sedangkan secara y-on-y, inflasi Jawa Timur berada di atas Kota Kediri yakni sebesar 2,21 persen. Hal sebaliknya terjadi pada inflasi nasional yang berada di atas Kota Kediri, yakni secara m-to-m 1,07 persen dan secara y-on-y 2,51 persen.
Sementara itu, Kepala Bagian Administrasi Perekonomian Kota Kediri Tetuko Erwin Sukarno sekaligus Sekretaris TPID Kota Kediri menjelaskan bahwa dalam 2 bulan sejak Mei dan Juni, semua Kota dan Kabupaten di Jawa Timur yang menjadi objek penghitungan Indeks Harga Konsumen (IHK) sedang mengalami deflasi. Sebagian karena harga yang turun ke kondisi normal setelah lebaran, dan pasokan yang mulai melimpah karena beberapa komoditas sudah masuk masa panen. Hal ini tentu cukup melegakan bagi warga Kota Kediri yang menjadi konsumen.
“Kami akan berkoordinasi dengan Dinas Sosial dan Disperdagin untuk penjadwalan penyaluran Bantuan Sosial dan Bantuan Modal agar segera menjadi stimulan daya beli dan produksi bagi masyarakat,” Jelas Erwin
Namun Erwin juga menyampaikan bahwa deflasi yang berlangsung selama 2 bulan berturut-turut dapat memiliki dampak terhadap kondisi ekonomi suatu kota. Meskipun dampaknya tidak masif, namun bisa dirasakan bervariasi tergantung pada skala usaha dan variasi konsumen. Dampak yang paling terasa adalah penurunan pendapatan dan profitabilitas bisnis di Kota Kediri karena terjadi penurunan harga barang dan jasa yang mereka jual.
Selain itu, masyarakat mungkin akan melakukan penundaan pembelian barang konsumsi maupun investasi karena mereka berharap harga akan terus turun. Sehingga untuk jangka pendek dapat mengurangi permintaan terhadap barang dan jasa di Kota Kediri yang dapat memperlambat aktivitas ekonomi secara keseluruhan.(atc/stm)