KUBUS.ID – Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) memprediksi saat ini Indonesia akan menuju fenomena La Nina pada periode Juli, Agustus, dan September 2024. Pengaruh La Nina terhadap produksi dan distribusi pangan bisa sangat signifikan. La Nina cenderung menyebabkan peningkatan curah hujan yang ekstrem dan pola cuaca yang tidak stabil, yang dapat mengganggu musim tanam dan panen.
Akibatnya, produktivitas pertanian dapat menurun, mempengaruhi pasokan pangan dalam negeri. Selain itu, ketidakstabilan pasokan dapat menyebabkan kenaikan harga pangan, yang pada gilirannya mempengaruhi akses masyarakat terhadap pangan yang memadai.
Kepala Dinas Ketahanan Pangan dan Pertanian (DKPP) Kota Kediri Muhammad Ridwan mengatakan, DKPP Kota Kediri selalu mengingatkan pada para petani jika ada perubahan musim. DKPP juga menyerap informasi terkait dengan kendala para petani. Tindakan preventif juga dilakukan DKPP untuk mengantisipasi serangan hama, dan dampak dari perubahan musim.
“Kami mengingatkan pada para petani jika ada perubahan musim. Kami juga menyerap informasi dari petani, terkait dengan kendala para petani. Tindakan preventif juga kita lakukan untuk mengantisipasi serangan hama, dan dampak dari perubahan musim,” Kata Ridwan Kepada Jurnalis Radio ANDIKA, Kamis, (22/8).
Saat perubahan musim dari kemarau ke hujan, hujan berlebih sehingga tanaman tergenang air, peningkatan asam di media tanam sehingga mudah terserang penyakit. Untuk diketahui, di Kota Kediri luas lahan pertanian sekitar 2.300 hektar di tiga kecamatan. Lahan pertanian di Kecamatan Mojoroto, dan lahan perkebunan mayoritas berada di Kecamatan Pesantren.(atc/stm)
