KUBUS.ID – Tingginya jumlah anak yang mengajukan dispensasi nikah di Kota Kediri menjadi perhatian serius dalam momentum peringatan Hari Anak Nasional. Hingga bulan lalu, tercatat 20 anak mengajukan dispensasi nikah. Dari jumlah itu, 13 anak diketahui hamil dan 3 sudah melahirkan. Mayoritas dari mereka masih berusia SMP hingga SMA. Kasus ini menunjukkan bahwa menjaga anak di era digital semakin menantang dan memerlukan perhatian lebih.
Kabid Perlindungan Perempuan dan Anak Dinas P3AP2KB Kota Kediri, Zaki Zamani, S.STP, MM menegaskan bahwa Hari Anak Nasional bukan sekadar perayaan tahunan, melainkan momen refleksi atas peran penting anak dalam kehidupan berbangsa. Anak adalah aset terbesar bangsa karena masa depan Indonesia ada di tangan mereka.
Zaki menekankan bahwa perlindungan anak memerlukan dukungan dari semua pihak. Kurangnya pengawasan bisa membawa dampak negatif yang menghambat tercapainya cita-cita Indonesia Emas 2045.
Ia juga menyebut tema Hari Anak Nasional 2025, “Anak Hebat, Indonesia Kuat Menuju Indonesia Emas 2045,” sangat tepat. Di era digital, anak-anak punya akses informasi tanpa batas. Ini bisa membuka peluang belajar, tapi juga membuat mereka rentan terhadap konten yang belum layak konsumsi.
Selain pernikahan dini, Kota Kediri juga mencatat kasus kekerasan seksual terhadap anak, yang tragisnya dilakukan oleh orang-orang terdekat.
Menurut Zaki, perlindungan anak bukan hanya tanggung jawab pemerintah. Orang tua harus aktif mengasuh, lingkungan harus peka terhadap ancaman, dan tokoh masyarakat perlu ikut menciptakan lingkungan yang aman dan mendukung tumbuh kembang anak. (rif)
